Gracia4Christ's Blog

Just another WordPress.com weblog

OUTLINE EKSPOSISI PRAKTIKA UNTUK JEMAAT AWAM “INJIL MATIUS” oleh Pdt. Yarman Halawa, D.Min December 9, 2009

Eksposisi 1:1-17 (lihat introduksi Rabu 19 November 2009)

Eksposisi 1:18-25 (Rabu, 26 November 2009)

Ayat 18-19
Q: mengenai sebutan “tunangan” dan “isteri” antara Yusuf dan Maria. Mana yang benar?

Penjelasan:
Pernikahan menurut adat Yahudi terdiri dari 3 tahap:
1. Saling janji – biasanya dilakukan oleh orang tua ketika anak-anak mereka masih kecil.
2. Pertunangan – dilakukan dengan upacara / ritual resmi dengan disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak. Pada tahap ini secara adat istiadat hubungan dari keduanya sudah disebut sebagai suami-isteri meskipun tidak hidup sebagaimana layaknya suami isteri.
3. Pernikahan. – setelah berhasil melewati masa pertunangan itu dan tidak ada kendala dalam hubungan keduanya; maka, pernikahan menjadi tahap resmi akhir untuk meneguhkan hubungan keduanya sebagai suami isteri yang sah secara hukum dan agama.

Kesimpulan:
Status Yusuf dan Maria ada pada tahap 2

Ayat 20-22 – larangan/perintah kepada Yusuf agar tidak menceraikan Maria dalam pengertian memutuskan ikatan pertunangan. Malaikat memberi beberapa alasan:
1. Anak yang dikandung adalah dari Roh Kudus.
2. Anak itu adalah Juruselamat umat pilihan.
3. Anak itu adalah penggenapan nubuatan dalam Yesaya 7:14 pada 700 tahun yang lalu (c. 695 BC).

Ayat 21 – 

Pengertian:
1.Yesus datang hanya untuk menyelamatkan umat pilihan saja yang telah ikut jatuh dalam dosa (lihat Yohanes 6:37, 44; Efesus 1:4-9, 11).
2. Misi Yesus adalah misi yang khusus maka dalam melaksanakan Misi/Pekabaran Injil fokusnya adalah ajaran Firman Allah yang menghakimi manusia agar melalui respon terhadap Firman Allah terlihat dengan jelas yang mana umat pilihan yang mana yang bukan (lihat Yohanes 12:47-48; Roma 8:30).
3. Orientasi Injil bersifat eksklusif- kualitas bukan inklusif-kuantitas (lihat Matius 22:14, Kisah Para Rasul 2:39, 1 Korintus 9:19).

Ayat 23 – nama Anak yang dikandung Maria:
1. Yesus (Greek:  ; Ibrani: jehoshua) artinya: “dari Tuhan datang keselamatan” atau “Tuhan adalah keselamatan”
2. disebut “Immanuel” artinya Allah menyertai kita (emmanuel – terjemahan hurufiah: Allah yang tidak kelihatan telah berkenan menjadi manusia ditengah kita).

Ayat 24-25 – sikap Yusuf:
1. Mengerti ajaran Firman Allah dengan baik dan benar.
2.Taat (mengambil Maria sebagai isterinya dengan menempuh tahap 3).
3. Melindungi Maria dari pencemaran nama baik termasuk dirinya.
4. Menghormati kekudusan kehamilan Maria dengan tidak melakukan hubungan suami dan isteri sampai Yesus lahir.
5. Menunjukkan teladan suami (kepala keluarga) yang bertanggungjawab.

Eksposisi Matius 2 (Rabu, 2 November 2009)

Ayat 1-2
1. tempat kelahiran Yesus
“Betlehem” (mehkelteb = rumah roti):
– terletak di Propinsi Yudea
– sebuah kota bangsa Kanaan, 7 km di sebelah Selatan Yerusalem (bekas daerah suku Zebulon – Yosua 18:15).
– disebut juga dengan nama Efrata karena didiami orang-orang keturunan daerah Efrat (1Taw 2:51; 4:4; Mikha 5:1; Rut 4:11).
– Tempat asal orang-orang tersohor seperti: Boas (Rut 2:1); Isai (Rut 4:22); Daud (1 Samuel 17:12).
– dinubuatkan oleh nabi Mikha (5:1-4) sebagai tempat kelahiran Yesus (c. 500 tahun sebelum Yesus lahir).

2. orang-orang Majus dari Timur

Q1: Siapa mereka?
  = ilmuwan/ahli perbintangan (astrolog).
– kaum intelektual / cerdik pandai
– orang2 terkemuka / bangsawan
– penasehat atau pembantu raja
– Timur adalah sebutan yang umum untuk negeri Persia/Babel/Babylonia kuno (sekarang
Iraq):
1. tempat orang Israel dari kerajaan Selatan (Yehuda) dibuang selama 70 tahun (lihat Yeremia 25:11; 29:10; Yeremia 39; Daniel 9:2).
2. tempat dimana Daniel dkk pernah menjadi menteri/pembantu dekat raja Nebudkadnezar (lihat Daniel 1-3).

Q2: bagaimana mereka mengetahui bahwa Mesias yang disebut sebagai raja orang Yahudi akan lahir di negeri Yudea (Yehuda)?

– Pembuangan orang2 Yehuda ke Babel (c.586 s.M) membawa dampak bagi kehidupan beragama di Babel.
– Setelah peristiwa dalam Daniel 3, agama Yahudi mendapat tempat terhormat diseluruh wilayah kerajaan Babel (lihat maklumat raja Nebudkadnezar di ayat 28-29).
– Kitab2 suci Yahudi dan tulisan2 berkaitan dengan nubuatan kedatangan Mesias menjadi dikenal khususnya dikalangan intelektual kerajaan Babel (termasuk para Majus).
– Mereka percaya Yesus adalah Mesias.

Q3: bagaimana para Majus mengenali Mesias telah lahir berdasarkan petunjuk bintang?

(Robert H. Mounce, Matthew. San Fransisco: Harper & Row, 1985) memberi penjelasan:
– Pada tahun 7 s.M planet Yupiter dan Saturnus terletak pada satu meridian (garis lurus).
– Planet Yupiter dianggap sebagai bintang jagad raya sedangkan planet Saturnus dianggap sebagai planet Filistin/Palestina.
– Pertemuan kedua planet ini dalam satu garis lurus hanya terjadi satu kali dalam 794 tahun.
– Pertemuan ini diyakini mempunyai arti oleh para Majus bahwa “pemimpin atau pemerintah akhir zaman akan muncul di Palestina sesuai dengan isi Kitab Suci Yahudi.”

Q4: mengapa “bintang” tidak langsung menuntun mereka ke Betlehem?

– Berita kelahiran Yesus harus diketahui dan didengar oleh segenap lapisan masyarakat (berita pertama adalah kepada para gembala di padang cf. Lukas 2).
– Dalam sejarah, kota Yerusalem dikenal sebagai kota para raja. Dengan ‘mampir’ nya para Majus di kota itu maka berita kelahiran Mesias, raja yang dijanjikan itu menjadi nyata bagi setiap orang.
– Tuhan menuntun para Majus ke Yerusalem untuk menunjukkan bahwa Raja yang sesungguhnya sudah hadir namun penduduk Yerusalem tidak menyadari kehadiran-Nya!

Q5: berapa jumlah mereka?
– biasanya disebutkan 3 orang (berdasarkan jumlah jenis persembahan mereka di ayat 11) meskipun bisa saja lebih.
– Tradisi: Kaspar, Melkior dan Baltasar.

Camkan,Renungkan, dan ubahlah pola pikir saudara….
 Firman Tuhan tidak pernah sia-sia: apa yang ditabur 516 tahun lalu di Babel akhirnya berbuah.
 Hanya orang yang percaya Yesus yang dapat datang dan mengakui Dia sebagai raja hidup kekalnya.
 Kepandaian, intelektual, kehormatan, status, kelas sosial, kekayaan, dan hidup kita baru akan memiliki nilai, makna dan guna yang sejati ketika kita membaktikannya bagi Tuhan.
 Ajaran yang benar akan selalu bernilai kekal tetapi ajaran yang salah, sesat dan palsu hanya akan menuntun orang kepada kebutaan rohani.

Ayat 3-6 – respon terhadap berita
1. Berita yang dibawa oleh para Majus mengejutkan istana dan rakyat Yerusalem.
2. Herodes Agung, raja atas seluruh tanah Yudea/Palestina (37-4 s.M) memerintahkan penyelidikan.
3.Para Imam dan ahli Taurat membenarkan bahwa BENAR akan lahir pemimpin yang dijanjikan bagi Israel.
4.Detil mengenai kehadiran-Nya disebutkan:
– tempat lahirnya: Betlehem di tanah Yehuda.
– menggenapi nubuat PL dalam Mikha 5:1
– menggembalakan Israel

Ayat 7-8 – Tindakan Herodes Agung:
1. Memanggil para Majus dengan diam-diam ( = dengan maksud tersembunyi) untuk menyelidiki kemungkinan apakah ia bisa melihat bintang itu (mengetahui  bintang itu).
2. Sadar bahwa ia bukan Majus maka ia memberi perintah yang penuh muslihat dengan mengabaikan fakta bahwa Majus itu hanya taat kepada raja dimana mereka mengabdi (hanya bisa diperintah oleh raja negeri mereka).
3. Sikap Herodes Agung bertolakbelakang dengan karakternya yang terkenal licik, tidak pernah membiarkan lawan politiknya hidup, selalu ketakutan tersaingi oleh lawan politiknya, dan kekuatirannya yang besar akan kehilangan jabatan atau kekuasaannya.
4. Berdasarkan catatan sejarah, disamping prestasinya yang cemerlang dalam bidang politik dan pembangunan Yudea, Herodes Agung dikenal sebagai raja yang:
– memunahkan keturunan para Hasmon
(pahlawan2 Yahudi dari keturunan imam-imam kepala Yahudi)
– mengambil alih secara paksa jabatan Imam Agung.
– memerintahkan agar pada saat kematiannya orang2 berkedudukan di Yerusalem yang terpilih dalam daftarnya juga ikut dibunuh sebagai tumbal.
– memiliki 10 isteri resmi.

Kesimpulan: Herodes Agung menyimpan niat jahat kepada Yesus.
Ayat 9-10
1. Bintang yang kembali diperlihatkan Tuhan kepada para Majus dengan mendahului mereka, menunjukkan:
– Tuhan adalah inisiator keselamatan.
– Tuhan hanya menuntun orang-orang yang
terpilih saja untuk datang kepada Yesus.
2. Sebutan Anak ( = anak laki-laki) menunjukkan:
– Yesus sudah bukan bayi lagi.
– Yesus telah berusia 2 tahun
pada saat itu (cf. ayat 16).

Ayat 11 – Jenis dan Simbol Persembahan
1. Persembahan mereka:
– Emas
– Kemenyan
– Mur
2. Melambangkan:
1. persembahan kepada raja
2. pemberian untuk imam
3. pemberian untuk seseorang yang akan mati

Ayat 12 – Peringatan yang ditaati
1. Perintah TUHAN untuk tidak menepati janji kepada raja Herodes Agung (cf. 8-9b).
2. Otoritas Tinggi (raja & hukum kerajaan) harus tunduk kepada Otoritas Tertinggi (Allah & Firman-Nya).
3. Ketaatan terhadap Allah & Firman-Nya melebihi segalanya (resiko dan konsekwensi).
 Orang-orang Majus terkenal sebagai orang-orang yang memegang teguh janji dan hukum2 kerajaan. Namun dalam peristiwa ini kita melihat bukti kelahiran baru mereka, hanya kepada Firman Allah saja (Sola Scriptura) mereka tunduk sepenuhnya.
 Tindakan lebih menuruti kehendak Allah ini menunjukkan bahwa mereka siap dengan resiko dan konsekwensi yang mungkin akan mereka hadapi.

Renungkan, camkan dan ubahlah pola pikir kita….
• Seberapa dalam Anda telah mengalami makna peristiwa Natal?
• Apakah Anda termasuk orang yang sangat takut kehilangan relasi, jabatan, kekayaan, pekerjaan atau takut tersaingi oleh sesuatu yang Anda anggap sebagai ancaman bagi kedudukan Anda? Umat TUHAN yang sejati justru akan memperjuangkan yang terutama: nilai-nilai kekal dan dampak kekal yang akan dihasilkan.
• Persembahan yang berkenan kepada TUHAN harus didasari kepada motivasi kudus yang bertujuan menghormati dan merajakan TUHAN semata-mata.
• TUHAN bukan hanya menghendaki umat datang kepada-NYA tetapi juga menghendaki umat menaati DIA dan Firman-NYA.
• Resiko & Konsekwensi hidup terbesar adalah ketika kita tidak menaati Allah dan Firman-Nya.

Ayat 13-15 – Pelarian ke Mesir (Rabu, 9 November 2009)
– Memelihara rencana TUHAN tetap terlaksana sesuai kehendak-Nya dan jadwal yang IA telah tentukan sejak dari kekekalan.
– TUHAN menunjukkan kemurahan hati-Nya dengan “mengalah” kepada manusia berdosa yang menentang DIA.
– Makna teologis dalam peristiwa ini:
1. penggenapan nubuatan Hosea 11:1
2. Mesir mengingatkan mengenai peristiwa perbudakan bangsa Israel dan pembebasan mereka pada masa lalu.
3. pelarian ke Mesir dapat kita lihat sebagai tindakan Allah untuk mengingatkan mengenai kegagalan Israel sebagai bangsa pilihan Allah dalam sejarah keselamatan sehingga perlu kembali pembaharuan sejarah dimana umat pilihan yang sesungguh-Nya akan dipimpin keluar dari dosa dan dunia melalui kelahiran baru kepada Yesus Kristus.
4. Mengingatkan kita bahwa keselamatan dari Allah bukan hanya dijanjikan kepada Israel saja, tetapi juga kepada bangsa diluar Israel dimana umat pilihan Tuhan ada didalamnya.
5.Pelarian ke Mesir juga menunjukkan:
1. Tuhan tidak akan membiarkan kesempatan kehadiran-Nya diremehkan manusia.
2. Berkat rohani dan rahasia sorgawi tidak akan diobral kepada manusia / umat Allah yang tidak tahu merespon dengan baik anugerah Allah: (lihat Lukas 10:11, Kisah Para Rasul 15:31 juga Matius 10:41).

Ayat 16-18 – kebiadaban Herodes Agung
– Merasa ‘ditipu’ oleh para Majus
– pembunuhan anak-anak yang berusia 2 tahun ke bawah di Betlehem.
– Kata “semua anak” menunjukkan laki-laki dan perempuan (menunjukkan Herodes Agung benar-benar kalap sehingga tidak lagi ingat bahwa Yesus adalah seorang Putera!!).
– Peristiwa ini menggenapi nubuatan dalam Yeremia 31:15

Q: mengapa ada pergeseran lokasi dari nubuatan Yeremia kepada lokasi yang disebutkan Matius?

 Yeremia 31:15 menulis bahwa peristiwa ini akan terjadi di Rama (Er-Ram) 8 km sebelah Utara Yerusalem.
 Matius 2:18 menulis di Betlehem 16 km sebelah Selatan Yerusalem (tempat Rakhel dikuburkan – Kejadian 35:19)

Penjelasan:
Matius sesuai tujuan penulisan Injilnya hendak menegaskan mengenai janji di dalam Perjanjian Lama yang akan digenapi / sedang digenapi oleh Yesus bagi tujuan penyelamatan anak-anak Allah yakni umat pilihan yang sesungguhnya (baca secara utuh Yeremia 31:15-17!!).

Ayat 19a – akhir hidup Herodes Agung
1. Sejarah mencatat bahwa ia wafat pada 1 April 04 (saat Yesus telah berusia 4 tahun).
2. Penyebab kematian:
– kanker usus
– penyakit beri-beri yang dideritanya.
– kegilaan karena selalu dihantui oleh peristiwa-peristiwa pembunuhan yang dilakukannya.

Ayat 19b-21 – Akhir dari Ancaman
1. perintah untuk kembali ke tanah Israel (Betlehem) menunjukkan bahwa ancaman pembunuhan terhadap Yesus sudah berakhir.
2. dari keterangan yang diberikan malaikat, ternyata upaya pembunuhan terhadap Yesus adalah suatu upaya komplotan sistematis (frase kata dalam ayat 20 ‘mereka yang hendak membunuh’ = kekuatan politik dan konspirasi yang terkoordinir dibawah komando Herodes Agung).
3. semua anggota komplotan ini sudah mati (perhatikan: Yesus dilarikan ke Mesir pada usia 2 tahun dan perintah untuk kembali ke Israel adalah pada tahun 4 M setelah kematian Herodes Agung. Tentunya mati ‘berbarengan’ dalam tahun yang sama bukan sesuatu yang biasa!).

Ayat 22a – Kekhawatiran akan munculnya ancaman baru:
1. Yusuf khawatir Archelaus akan melanjutkan rencana ayahnya alm. Herodes Agung untuk membunuh Yesus.
2. Siapa Archelaus?
– Ia seorang yang sangat kejam yang memerintah hanya 2 tahun saja (tahun 4 –tahun 6 Masehi).
– Sikap kejamnya yang luarbiasa mengakibatkan ia tidak disenangi oleh kaisar Agustus di Roma.

Ayat 22b-23 – Sobat dari Galilea
1. Karena Yusuf takut kembali ke Betlehem (wilayah provinsi Yudea) maka malaikat menasehati untuk pergi ke Nazaret (wilayah provinsi Galilea).
2. Dimanakah Nazaret?
– Sebuah desa kecil di Galilea.
– desa kecil dimana Maria menerima berita bahwa ia akan melahirkan Yesus (cf. Lukas 1:26-38)
– menjadi terkenal setelah Yesus tinggal disana.

Makna Nazaret bagi kita:
Nazaret berarti “yang dijaga / dilindungi / dipelihara / dibentengi”
2. Gelar kehormatan untuk mengingat kehadiran Yesus justru tidak diasosiasikan dengan kota kelahiran-Nya di Betelehem sehingga IA bukan dikenal sebagai “Yesus dari Betlehem” melainkan “Yesus dari Nazaret” atau “Yesus orang Nazaret.“
3. Karena berasal dari Nazaret maka orang-orang Kristen pertama juga disebut sebagai “orang-orang Nasrani” (cf. Kisah Para Rasul 24:5).
4. Nazaret adalah sebuah desa kecil yang menjadi tempat untuk mempersiapkan Yesus tampil di depan umum (cf. Luk 2:39,51-52; 2:23; 2:11; Kisah Para Rasul 10:38).
5. Peristiwa dalam Lukas 4:16-30 juga mengingatkan kita bahwa penolakan tidak boleh membuat visi – misi kerajaan Allah terkungkung karena pola pikir yang sulit diarahkan kepada pola pikir kebenaran Kitab Suci. Tuhan akan selalu sediakan tempat yang tepat untuk realisasi visi – misi Kerajaan Allah di bumi!

Camkan, Renungkan, dan Ubahlah pola pikir saudara….
• Kita boleh kelihatan ‘kalah’ dalam perjuangan hidup ini namun tetaplah jadi pemenang dalam kehidupan lahir baru dihadapan Tuhan.
• Jangan pernah dibutakan dengan situasi dan kondisi lahiriah. Bersyukurlah dan banggalah dengan tempat dimana Tuhan menempatkan kita menjadi umat-Nya.
• Sadarilah bahwa sangat sulit mengubah pola pikir lama ke pola pikir baru karena itu kita harus berjuang membuktikan bahwa kita rela diubahkan oleh kebenaran Kitab Suci.
• Jagalah sikap kita terhadap kehadiran berita Firman Tuhan ditengah-tengah kita agar kita tidak kehilangan kesempatan untuk menerima, menikmati dan menyaksikan penggenapan janji-Nya bagi kita (keluarga, gereja, pekerjaan dan pelayanan).
• Dalam ketakutan2 dan kekhawatiran2 kita dalam menghadapi kehidupan dan masa depan, Tuhan akan senantiasa menuntun kepada jalan-jalan keluar yang tidak terduga.
• Perjalanan kehidupan Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa kita ini adalah musyafir di tengah dunia. Tujuan dan tempat kita yang sesungguhnya bukan dalam dunia ini!
• Segala sesuatu dimulai dari yang kecil, karena itu jangan takut, kuatir, minder karena hal-hal yang dianggap “kecil” dalam hidup kita.
• Dalam merayakan Natal jangan hanya terpaku pada peristiwa Betlehem tetapi juga peristiwa Nazaret karena anugerah dan berkat Allah seringkali juga dipersiapkan melalui peristiwa yang tidak menyenangkan!

Tugas baca untuk bahasan Minggu depan, Rabu 16 Desember 2009: Matius 3.

EKSPOSISI MATIUS 3 (Rabu, 16 Desember 2009)

* Ayat 1-4Yohanes Pembaptis

A. Siapa Yohanes Pembaptis?

1. Nama aslinya Yohanan (Ibr. nanahoY ; Greek: ’IoaneV artinya Allah penuh kasih karunia / Jehovah is a gracious giver) cf. Matius 3:1, 21:25; Yoh 1:42.

2. Berasal dari keluarga imam (ayah: imam Zakharia ibu: Elizabet) cf. Lukas 1:1-80.

3. Dipanggil dengan nama Yohanes Pembaptis (Matius 3:1-12; Markus 1:2-8).

4. Memberi kesaksian tentang keilahian Yesus (Matius 3:11-12; Markus 1:7-8; Lukas 3:15-18; Yohanes 1:6-35; 3:27-30; 5:33-36).

5.Menjadi pengkhotbah pengembara di padang gurun selama 3 tahun (sekitar tahun 28-30).

6.Yesus juga meminta dibaptis olehnya (Markus 1:9-11).

7.Yesus menyebutnya sebagai:

1. seorang “Nabi” (Lukas 7:26)

2.“utusan Allah” (Lukas 7:27)

3. manusia “besar” di mata Tuhan (Lukas 7:28)

8.Pendahulu / penyiap jalan bagi Yesus dengan memproklamirkan “Kerajaan Sorga sudah dekat” (cf. Matius 11:10 juga pengakuannya dalam Yohanes 1:29-34).

9.Menggenapkan nubuat Yesaya 40:3.

B. Kepribadian Yohanes Pembaptis

1.Pribadi seorang Nazir: mengembara, tarak makanan dan selibat (ayat 4).

2.Tegas dan tidak mengenal kompromi dalam mewartakan baptisan dan pertobatan

pengampunan dosa sebagai persiapan akan datangnya kerajaan Allah (Markus 1:1-6).

3.Bukan pribadi yang suka menyenangkan kemauan hati dan telinga orang. Ciri khotbahnya: tajam mengecam ketidakbenaran dan dosa (cf. mengecam raja Herodes karena menjadikan Herodias istri saudaranya sebagai isterinya yang menyebabkan Herodes memenjarakan Yohanes dan menyuruh membunuhnya – Markus 6:17-29).

4. Memegang teguh teologia Reformed: mengajarkan bahwa menjadi umat Allah yang sejati hanya terjadi apabila seseorang benar-benar telah dilahirbarukan kepada Kristus (lihat ayat 11) yang terbukti melalui buah pertobatan yang dihasilkannya (ayat 8).

C. Akhir hidup Yohanes Pembaptis

– mati syahid pada tahun 30

– penyebab: kebencian dari orang2 yang tidak mau bertobat dari dosa (lihat Matius 14:1-12; Markus 6:14-29; Lukas 9:7-9).

* Ayat 5-6Respon manusia

  1. Datang – hanya hati yang terbuka kepada kebenaran yang akan datang dengan sungguh2 sambil merendahkan diri.
  2. Mengaku dosa – respon yang benar kepada Firman terjadi ketika manusia menyadari siapa dirinya dihadapan Allah dan firman-Nya.
  3. Dibaptiskan di sungai Yordan.

* Ayat 7-9, 11 – Pertobatan sejati

1. Bukan didasarkan pada ritual-ritual keagaamaan tetapi didasarkan pada pertobatan yang sungguh2 (lihat ayat 7-8).

2.  Bukan didasarkan pada faktor keturunan tetapi pada kehidupan yang lahir baru kepada Kristus (lihat ayat 9).

3. Bukan didasarkan kepada simbol-simbol tetapi kepada kehidupan yang lahir baru kepada Kristus (lihat ayat 11).

Penjelasan ayat 11

Yohanes Pembaptis mengakui bahwa baptisan yang ia lakukan adalah bersifat simbolis / tanda pertobatan.

Baptisan yang sesungguhnya baru benar2 menyelamatkan apabila percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat melalui pekerjaan Roh Kudus (cf. Markus 3:29; Lukas 12:10)

Api sebagai lambang penerangan, semangat dan pemurnian. Ini berarti bahwa seseorang yang benar2 milik Tuhan:

1. makin hari-makin mengerti ajaran firman yang benar dan hidup dalam terang kebenaran firman.

2. hidupnya penuh semangat (energi) untuk memperjuangkan arti, makna, nilai hidup yang sebenarnya dihadapan Tuhan.

3. hidup imannya akan makin murni dan bersinar lewat peristiwa2 perjalanan hidup

yang sulit, menyakitkan dan penuh tantangan.

* Ayat 10, 12

Orang percaya sejati:

1. Berakar, bertumbuh dan berbuah dalam ajaran yang benar.

2. Imannya makin terlihat murni lewat berbagai ujian kehidupan.

3. Gandum yang dikumpulkan kedalam lumbung (: Sorga) yang kekal.

Orang percaya palsu:

1. Berakar, bertumbuh dan berbuah dalam ajaran yang salah.

2. Pada akhirnya akan terbukti bukan umat pilihan Allah.

3. Debu jerami / ilalang yang akan dibakar dalam api neraka yang kekal.

Aplikasi….

Sedang terjadi pada hari ini disekeliling kita –sesuai dengan nubuatan Alkitab – bahwa orang / gereja tidak lagi menghargai dan menerima ajaran yang sehat dan lebih ingin mencari ajaran yang menyenangkan telinganya (lihat 2 Timotius 4:3-4). Bagaimana dengan Saudara dan gereja saudara?

Hamba Tuhan yang benar adalah hamba Tuhan yang membaktikan hidupnya bagi Tuhan sebagai Tuan yang ia layani dan ajaran kebenaran Kitab Suci yang telah dipercayakan kepadanya oleh Tuhan.

Kekristenan ibarat ladang yang ditumbuhi oleh 2 jenis orang kristen yakni: orang kristen sejati (gandum) dan orang kristen palsu (jerami/ilalang). Seringkali tidak terlihat perbedaannya namun tetap bisa diketahui melalui petunjuk2 FT. Yang manakah Saudara diantara keduanya?

Hidup percaya berbicara tentang LAHIR BARU dan bukan semata hanya mencakup ritual keagamaan, baptisan, pergi ke gereja atau bahkan telah ikut melayani dalam gereja. sudahkah Anda benar2 telah Lahir Baru? Bila belum dengarlah seruan Yohanes Pembaptis: “bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”

* Ayat 13Yesus minta dibaptiskan

Yesus datang untuk dibaptiskan berdasarkan inisiatif sendiri.

Ini memberi penegasan bahwa:

– baptisan sangat penting artinya sebagai pengesahan dihadapan umum.

– baptisan tidak boleh dipaksakan

– baptisan menunjukkan ketaatan kepada Firman Allah.

* Ayat 14-15 – Makna baptisan Yesus

1. Yesus dibaptiskan bukan dengan tujuan sebagai tanda pertobatan atau supaya Ia termasuk sebagai penerima anugerah keselamatan melainkan untuk memberi teladan keataan.

2. Yesus meletakkan dasar yang tidak boleh diubah bahwa baptisan harus dilaksanakan oleh orang-orang khusus yang dipilih dan ditempatkan Allah untuk memangku beban tanggungjawab pelayanan khusus ini.

3. Yesus dibaptiskan bertujuan untuk meletakkan dasar dan memberi teladan ketaatan terhadap kebenaran Firman Tuhan bagi setiap orang percaya.

* Ayat 16-17 – MESIAS diproklamasikan

1. Langit terbuka

– simbol kebenaran

– simbol penerimaan / perkenanan

– simbol pengesahan

2. Roh Allah turun dalam rupa burung merpati

3. Proklamasi surgawi: Yesus adalah Anak Allah, Mesias yang hanya melalui-Nya seseorang akan diterima kedalam Kerajaan Sorga.

4. Peristiwa ini menunjukkan peran ALLAH TRITUNGGAL dalam penyelamatan umat pilihan Allah!

Percik vs Selam

Penjelasan ayat 16: “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya.”

Untuk diketahui bersama…..

SOLA FIDE diliburkan: Rabu, 23 Desember 2009 – Rabu, 13 Januari 2010

TUGAS BACA untuk Sola Fide 20 Januari 2010: MATIUS 4

EKSPOSISI INTERAKTIF MATIUS 4:1-3 (Rabu, 3 Pebruari 2010)

* Ayat 1-2 – Pentingnya pimpinan Roh Kudus dalam kehidupan percaya

Yesus dipenuhi Roh Kudus (lihat 3:16)

1. dipenuhi = dikuasai, diatur, diarahkan , dipimpin, disertai  (cf. Efesus 5:18)

2. dipenuhi = tanda sebagai milik TUHAN (lihat 3:17)

Roh Kudus memimpin Yesus ke padang gurun untuk dicobai

Padang Gurun:

1. padang gurun Yeshimmon terletak antara kota Yerusalem dan Laut Mati (panjang 50 km dan lebar 20 km)

2. Yeshimmon berarti Pembinasaan.

Yesus dipersiapkan untuk tangguh didalam menjalankan tugas-Nya

1. padang gurun adalah tempat yang ‘mati’ dan sepi.

2. dalam kesendirian / kesepian IA dilatih untuk bergantung dan mengandalkan Allah Bapa.

3. kehidupan rohani yang kuat terbentuk melalui hubungan yang eksklusif dengan Allah.

Camkan…

Jika dipenuhi Roh Kudus, padang gurun menjadi gereja besar. Jika tidak dipenuhi Roh Kudus, gereja besar jadi padang gurun” (Rev. Dr. John Sung)

“Seandainya Roh Kudus diambil dari lembaga2 gerejawi, atau dari kehidupan para pemimpin Kristen, 95% dari aktifitas kita masih dapat berlangsung. Tetapi apa gunanya? NOL dimata Tuhan!” (Rev. Dr. Karel Bates)

Dicobai Iblis

1. pemahaman arti kata “peirazein

– bahasa Indonesia: ‘mencobai’ memiliki konotasi negatif yakni ‘membujuk, merayu atau menggoda untuk melakukan hal yang salah.’

– bahasa Yunani: konotasi positif yakni ‘menguji kemurnian, keaslian.’

2. Tujuan pencobaan bagi orang percaya:

– melatih kita menaklukan dosa.

– melatih kita menjadi orang yang semakin baik dalam terang Firman Tuhan.

– bagi anak2 Tuhan, pencobaan bukanlah hukuman melainkan ujian untuk membuktikan diri sebagai milik Allah.

Arti Puasa

1. John Calvin

“Melatih diri berpantang, menekan nafsu daging dan mengobarkan semangat untuk rajin berdoa.”

2. Augustine

“Menangisi diri dan memuji Allah atas anugerah-Nya.”

3. John Stott

“Tidak makan dan minum untuk jangka waktu tertentu untuk suatu tujuan dihadapan Allah.”

Yesus berpuasa 40 hari 40 malam

1. makna puasa Yesus:

1. untuk memenuhi tuntutan rohani paling tinggi (cf. Musa di atas gunung Sinai – Keluaran 24:18; Keluaran 34:28; Ulangan 9:9).

2. mematahkan ‘mitos’ puasa dalam agama-agama dunia (Yahudi: Senin & Kamis; Islam: Ramadhan; Budha/Hindu: puasa askese).

3.melatih ketajaman kehidupan rohani yang kuat agar mampu menyingkapkan kehendak Allah Bapa bagi umat-Nya.

4.memberi teladan untuk membayar harga dari panggilan untuk mengikut dan melayani Dia.

5. melatih kekuatan fisik untuk siap menghadapi tantangan pelayanan.

Yesus lapar

1. natur kemanusiaan-Nya mengharuskan-Nya mengalami kondisi yang dialami oleh manusia (lapar, haus, dst).

2. kondisi lapar Yesus adalah kondisi lapar yang luarbiasa:

– sangat hebat (cf. 40 hari/40 malam tdk makan dan minum)

– menegaskan natur kemanusiaan-Nya.

– hampir mustahil ada makanan di padang gurun Yeshimmon.

* Ayat 3a – Iblis si Pencoba

Iblis adalah pribadi yang suka mencari ‘kesempatan’ untuk mencobai dengan tujuan untuk menghancurkan (cf. 1 Petrus 5:8)

Strategi Iblis:

1.memanipulasi kebenaran Firman Tuhan (cf. Kejadian 3:1, 4-5)

2. memanfaatkan kondisi psikologis (2 Korintus 11:14)

3. menimbulkan keinginan jasmani.

4. Menentang Yesus sebagi Tuhan dan menghalangi iman anak2 Tuhan agar meragukan ke-Tuhan-an-Nya.

Rabu, 10 Pebruari 2010

* Ayat 3b – godaan berkaitan dengan kebutuhan jasmani

Iblis suka menimbulkan krisis dalam diri anak2 Tuhan berkaitan dengan pergumulan kebutuhan jasmani:

1. Bimbang terhadap Tuhan, dan status diri (cf. “Jika…”)

2. Taat kepada setan berarti jalan pintas / solusi yang cepat.

3. Egosentris – rohani urusan nanti.

* Ayat 4

Jawaban Yesus menunjukkan bahwa:

1. Iblis tidak memiliki kuasa apapun untuk memerintah hidup anak2 Tuhan.

2. Firman Tuhanlah yang memiliki otoritas atas kehidupan percaya umat Tuhan, bukan kebutuhan duniawi.

3. Kepuasan hidup tidak hanya diukur dari hal2 yang terlihat tetapi lebih dari pada itu adalah kepada hal2 yang                      tidak terlihat yang berasal dari kepuasan batiniah/Rohani.

* Ayat 5-6 – godaan kehidupan rohani yang palsu

Iblis membawa Yesus ke kota Suci (Yerusalem) di bubungan Bait Allah di Yerusalem:

1. salah satu kebiasaan Iblis paling favorit dari dulu sampai sekarang adalah suka pamer kekuatan dan kuasa supranatural untuk meyakinkan anak2 Tuhan agar mengira bahwa kuasa Iblis = kuasa Yesus. Karena itu waspadalah terhadap segala fenomena dan praktek2 kuasa2 supranatural atau yang dikatakan sebagai ‘lawatan Allah, kuasa ilahi’ dst terutama dalam bungkusan gerakan kekristenan.

2. Iblis adalah pribadi yang selalu berusaha untuk memanfaatkan hal2 yang bersifat rohani didalam diri orang percaya untuk mencobai Allah baik langsung atau tidak dengan menempatkan Allah sebagai pribadi yang dituntut untuk memenuhi keinginan/kebutuhan manusia.

3.Iblis adalah Bapa para Penyesat yang menggunakan ayat Firman Tuhan untuk  mencobai Yesus dan upayanya untuk mencari pembenaran terhadap tafsirannya yang salah terhadap Alkitab yang ia kutip (perhatikan kutipan Mazmur 91:11-12 yang ia pakai di ayat 6 adalah out of context !!).

* Ayat 7

Yesus adalah Allah sang pemberi Firman yang maha tahu seluruh Firman sedang Iblis hanya sekedar tahu.

Penyesatan yang dilakukan Iblis adalah sikap nekat mencobai Allah dengan tujuan melawan kebenaran.

Waspadalah terhadap ajaran sesat yang sulit dibedakan (mirip2) dengan ajaran yang benar.

* Ayat 8-9 – Menggoda dengan kuasa

“ke atas gunung yang sangat tinggi” merupakan simbol puncak dunia (the top of the world). Ini berarti:

1. bila menyembah Iblis maka Yesus akan menjadi CEO dunia dan seluruh isinya dengan “pemilik” tetap Iblis.

2. Iblis menawarkan apa saja asal seseorang mau menyembah atau menjadikan dia sebagai tuan.

3. Iblis selalu menawarkan cara yang pintas dengan tanpa perlu susah payah untuk meraih kekuasaan.

* Ayat 10 – Godaan dikalahkan

“Enyahlah Iblis” menunjukkan:

1. Yesus berkuasa atas Iblis termasuk hidup dan matinya!

2. Yesus menegaskan bahwa  ciptaan seharusnya menyembah Penciptanya (cf. Hukum 1 & 2).

3. Kekuasaan yang sesungguhnya adalah ketika seseorang memiliki Allah didalam  hidupnya (Matius 6:33;                                Markus 8:36-37).

* Ayat 11 – Iblis dikalahkan & Sang Raja Dilayani

Iblis meninggalkan Yesus:

1. simbol kekalahan

2. merancang strategi lain untuk menghadapi Yesus.

3. Iblis tidak mungkin bertobat selain dari pada menentang Allah.

4. Iblis telah ditolak selamanya dari anugerah Allah.

Para malaikat melayani Yesus:

1. para malaikat kebenaran dilayakkan untuk melayani Yesus, berbeda dengan Iblis yang juga asalnya adalah malaikat (Yesaya 14:12).

2. peran malaikat sangat nyata dalam kehadiran Yesus selama di bumi (berita kelahiran-Nya, setelah pencobaan, pada waktu ditaman Getsemani).

3. Guna pemeliharaan kita, Allah juga memerintahkan para malaikat-Nya untuk menyertai kita umat-Nya (Mazmur 91:11-12) dan gereja-Nya (Wahyu 2:1,8,12,18; 3:1,7,14).

Kesimpulan…

Jangan pernah menggantikan perkara2 yang primer dengan perkara2 yang sekunder.

Perjuangkan senantiasa kehidupan rohani yang berkemenangan.

Kemuliaan hidup kita yang terutama terletak pada kehidupan yang mempermuliakan Allah.

Hiduplah dalam ajaran kebenaran. Perdalam pemahaman dan pengaplikasian yang benar dan tepat terhadap kebenaran Kitab Suci.

Tugas Baca untuk bahan EKSPOSISI INTERAKTIF Minggu Depan: MATIUS 4:12-25

Rabu, 17 Pebruari 2010

Matius 4:12-17 – Berita Injil Menjangkau Bangsa2 Lain

* Ayat 12-13

1. Yohanes Pembaptis ditangkap oleh raja Herodes:

– karena berani menegur dosanya (Matius 14:3-4; Lukas 3:19-20)

– upayanya untuk mengantisipasi pemberontakan (Matius 14:5)

2. Yesus menyingkir ke Galilea oleh karena menghindari konflik terbuka dengan penguasa (Matius 14:13)

3. Galilea:

– kata Yunani untuk daerah bagian paling utara di pegunungan sebelah barat Yordan.

– Kata Ibr. “galil” (: lingkaran).

– Salomo pernah menyerahkan 20 kota didalamnya kepada Hiram, raja Tirus (1 Raja 9:11-13).

4. Penduduk:

1. Memakai bahasa daerah yang berlainan (Mat. 26:73; Mark. 14:70)

2. Diperlakukan secara bengis oleh Pilatus (Luk. 13:1).

3. Dipandang hina oleh orang Yahudi (Yoh. 7:41,52)

4. Menentang pendaftaran penduduk (sensus) yang diadakan oleh orang Romawi (Kis. 5:37)

5. Catatan sejarah gereja:

1. Yesus dan para rasul disebut sebagai orang Galilea (cf. Mat. 21:11; 26:69; Kis. 2:7)

2. kota tempat pertama yang dituju oleh Yesus setelah kebangkitan-Nya pada minggu Paskah (Mat. 26:32).

3. agama Kristen baru dapat berhasil menancapkan akarnya di Galilea pada abad ke 4 (tahun 400) !

Camkan dan ubahlah pola pikir Saudara….

1. Allah mengasihi semua orang tanpa kecuali.

2. Injil harus diberitakan dengan ajaran (doktrin) yang benar.

3. Ajaran Alkitab melampaui demonstrasi kuasa supranatural (mujizat, kesembuhan…dst).

4. Dalam PI dan pemberitaan FT, penentu keberhasilan bukan pada SIAPA yang menyampaikan tetapi pada SIAPA dan BAGAIMANA HATI yang mendengarkan!

* Ayat 14-16

1.   Tujuan penyingkiran Yesus adalah untuk menggenapkan nubuatan nabi Yesaya dalam PL mengenai Injil akan diberitakan kepada bangsa2 diluar Israel (Yesaya 8:23-9:1).

2. Menegaskan bahwa keselamatan bukan hanya dijanjikan bagi orang2 percaya dari kalangan bangsa Israel/Yahudi saja.

* Ayat 17

1. Pelayanan Yesus justru dimulai diantara bangsa2 luar Israel/Yahudi.

2. Melanjutkan tradisi PI Yohanes Pembaptis dengan berita utama: “Bertobatlah sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” (Matius 3:2).

3. Pertobatan adalah syarat mutlak untuk masuk kedalam Kerajaan Surga (bukan hasil warisan).

Rabu, 24 Pebruari 2010

Matius 4:18-22

* Ayat 18

1. Panggilan kemuridan adalah inisiatif Yesus.

2. Ia memilih bukan berdasarkan penampilan / latarbelakang lahiriah.

3. Menuntut pemahaman yang benar mengenai panggilan menjadi murid.

* Ayat 19-20

1. Panggilan Yesus bagi Petrus dan Andreas adalah sebuah perintah.

2. Perintah Yesus bersifat tidak bisa ditolak Irresistible grace)

3. Tujuan: menjadi ‘penjala manusia.’

4. Panggilan yang jelas akan memampukan untuk mengerti tujuan hidup terutama yang sesungguhnya (cf. TWSC Q1)

* Ayat 21-22

1. Panggilan Yesus kepada Yakobus dan Yohanes adalah perintah.

2. Bersifat tidak bisa ditolak (Irresistible grace).

3. Melampaui otoritas ikatan keluarga.

4. Menunjukkan pembaharuan orientasi hidup.

Matius 4:23-25

* Ayat 23

1. Yesus melakukan pembaharuan (Reformed) dengan meletakkan kembali dasar mengenai betapa pentingnya pengajaran (doktrin yang benar) dan PI didalam gereja.

2. Melalui ajaran Yesus menyembuhkan penyakit rohani dan kelemahan rohani yang membelenggu hidup                                   keagamaan lahiriah / salah / palsu.

3. Kesehatan rohani (pribadi dan gereja) melampaui ‘kesehatan’ yang bersifat lahiriah!

* Ayat 24-25

1. Yesus menyambut setiap orang tanpa memandang latarbelakang baik Israel/Yahudi maupun yang bukan, termasuk motivasi mereka yang sebenarnya datang kepada-Nya.

2. Mujizat yang dilakukan Yesus tidak dimaksudkan agar mereka percaya kepada-Nya.

3. Pemberitaan FT dan kuasa Roh Kuduslah yang membawa seseorang yang merupakan milik Allah percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Yoh. 8:31-32; 12:47-48; 14:16-17; 16:8; Roma 1:16-17, dst).

4. Fakta sejarah: pengalaman mujizat dan kuasa supranatural tidak menjamin orang memiliki iman yang benar / diselamatkan (cf. Yohanes 6:60, 66)!

Rabu, 3 Maret 2010

Matius 5:1-12

* Ayat 1-2

1. Tempat: Bukit Zaitun

2. Khotbah di Bukit merupakan pengajaran bagi para murid (12 rasul) yang bersifat terbuka bagi umum.

3. Sikap Yesus menunjukkan pentingnya Khotbah di Bukit:

– “naiklah Ia ke atas”: mengemban superioritas FT.

– “setelah ia duduk”: bersifat resmi

– “mulai berbicara”: dengan penuh wibawa, serius, khidmat menyampaikan ucapan-ucapan ilahi yang ada dalam hati         dan pikiran- Nya dengan tulus ikhlas.

– “dan mengajar mereka (ke 12 rasul)”: dalam teks Yunani menggunakan bentuk kata Imperfek untuk menunjukkan:

1. Yesus mengajarkan apa yang Ia telah ajarkan sebelumnya (para murid pernah tahu).

2. Pengajaran tersebut harus selalu diingat dan diajarkan terus-menerus.

3. Yesus konsisten dalam prinsip2 pengajaran kebenaran.

4. Yesus menegaskan pentingnya hidup percaya yang terpelihara didalam ajaran kebenaran:

– hamba2 TUHAN agar berkenan dihadapan Allah dan Kerajaan-Nya wajib dan mutlak konsisten didalam                                 mengajar dan memelihara ajaran kebenaran.

– orang percaya (awam) harus konsisten didalam belajar, mencari, mendengarkan dan menjaga kehidupan                             didalam ajaran yang benar.

Memahami Ucapan Bahagia

1. Disampaikan dalam bahasa Aram (Aramaic).

2. Bukan kalimat2 biasa melainkan kalimat2 seru untuk menegaskan kebenaran dan berkat2 ilahi yang terkandung didalamnya.

3. Menegaskan pemahaman arti bahagia yang lebih tinggi dan mendalam yang berbeda dengan pemahaman dunia mengenai arti bahagia.

4. Berbicara mengenai sukacita ilahi yang: bersifat kekal tidak dapat disentuh atau dihilangkan oleh penderitaan, kesedihan, kesakitan, kedukaan, kuasa maut (cf. Yohanes 16:22; Roma 8:35-39).

Rabu, 10 Maret 2010

* Ayat 3

Miskin memiliki 3 arti:

1. ptokos (ptossein: jongkok, membungkuk) berarti kemiskinan yang mutlak – miskin sebenar-benarnya, tidak punya apa2 sama sekali.

2. Penes (mempunyai secara tidak berlebihan – tidak kaya juga tidak miskin)

3. autodiakonos (orang yang tetap berusaha mencari keperluannya melalui tangan dan tenaganya sendiri).

Yesus menggunakan kata ‘miskin’ yang pertama ptokos (Ibrani/Aramaic: ‘ani atau ebion) dalam arti: orang yang benar2 sangat miskin/tidak punya apa2 sama sekali namun menjadikan Tuhan sebagai satu2nya harapan hidup).

Yesus secara tidak langsung maupun langsung menyebut ciri orang miskin yang berbahagia:

1. memiliki jiwa yang tetap mengandalkan Allah.

2. menjaga diri jauh dari iri hati

3. belajar puas dan mencukupkan diri (bersyukur)

4. mampu menerima kenyataan sehingga terbebas dari kepahitan jiwa yang mengakibatkan kesombongan jiwa dihadapan Tuhan (menyalahkan Tuhan).

5. dalam ketiadaan hidup secara materi tetap memelihara kehidupan rohaninya (cf. Markus 8:36-37)

* Ayat 4

Penthos – duka, kemalangan, ratap tangis karena kehilangan/kematian orang yang sangat dikasihi.

3 jenis duka/kematian:

1. rohani

2. jasmani

3. kekal

Kematian/duka bagi orang percaya:

1. bersifat sementara (cf. Yoh. 11:11, 25)

2. gerbang sukacita (cf. Mazmur 116:15; 1 Kor. 15:53; Wahyu 21:3-4)

3. perjalanan yang pasti (cf. Yohanes 14:6)

4. bertemu kembali dengan orang2 terkasih yang percaya Kristus (cf. 1 Tes. 4:16-17).

5. ‘tiket’ menikmati kebahagiaan surgawi (cf. 1 Kor. 15:53-55; Wahyu 14:13; 21:3-4)

6. tanda seluruh janji Allah akan digenapi secara sempurna (cf. Wahyu 21:3-4)

7. kebebasan yang mutlak dari dunia materi dan natur keberdosaan (cf. 2 Kor. 5:1; 12:9; Wahyu 21:3-4

Rabu, 17 Maret 2010

* Ayat 5

lemah lembut (praotes) memiliki 3 arti:

1. tahu kapan harus marah dan kapan tidak perlu marah – mampu menjaga diri dari sikap provokasi orang lain dan mampu mengatasi kepahitan hati sehingga terhindar dari dendam dan amarah yang menjurus kepada kebencian.

2. binatang buas/liar yang telah jinak, terlatih untuk patuh.

3.orang yang berada diantara sifat ‘tinggi hati’ dan sifat ‘rendah diri’ (minder) atau tidak tinggi hati juga tidak minder. Artinya: memiliki sikap rendah hati sehingga terbuka untuk diajar dan dibentuk dalam kebenaran.

Orang yang lemah lembut dikatakan ‘akan memiliki bumi’ karena

memiliki kesediaan untuk menerima kenyataan bahwa setiap orang harus selalu perlu belajar untuk lebih baik dan setiap orang perlu dimaafkan karena kekurangan2 mereka dengan tiada henti2nya mendorong mereka untuk terus memperbaharui cara hidup mereka.

Camkanlah….

l. Sejarah telah membuktikan bahwa orang2 besar dalam sejarah adalah orang2 yang hidup dengan kontrol diri yang kuat, kesabaran yang tinggi (mampu mengendalikan amarah), cekatan, terampil dan memiliki disiplin hidup yang kuat (cf. Musa – Bilangan 12:3).

2.    Kehidupan rohani yang sehat dimulai dengan ketaatan, kerelaan dan kesetiaan untuk di ajar dan belajar hidup dalam ajaran FT (cf. 1 Timotius 4:7-10; 2 Timotius 3:1-9; 4:1-5).

* Ayat 6

Lapar (peinao) artinya:

1. tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup dengan layak (cf. kondisi para buruh pada zaman Tuhan Yesus).

2. hidup dibawah standar minimal (cf. dibawah UMR).

3. kondisi yang disengaja supaya tetap begitu-begitu saja.

Haus (diphao) berarti;

1. kering seperti padang gurun

2. dehidrasi yang dapat mengakibatkan kematian.

3. tidak mudah menemukan sumber mata air karena kerasnya alam.

4. air sungguh sangat berharga

Kebenaran (dikaiosune) artinya:

1. kedermawanan hidup yang disertai dengan sikap tulus

2. kepribadian yang adil (tidak berat sebelah)

3. sesuai syarat yang seharusnya

4. keseluruhan yang utuh dan sempurna (bukan partial).

5. perbuatan atau tindakan yang berasal kebaikan yang sempurna.

Kesimpulan ayat 6:

“orang yang lapar dan haus akan kebenaran” berarti: Orang yang amat sangat merindukan kebenaran total seperti halnya seorang yang sangat kelaparan dan kehausan, sehingga dalam hidupnya selalu mengharapkan kebaikan yang sempurna / utuh, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Ciri orang yang selalu lapar dan haus akan kebenaran:

1. jauh dari sikap ‘standar ganda’

2. jauh sikap ‘aji mumpung’ dan acuh tak acuh dengan sesama.

3. jauh dari sifat cinta diri yang berlebihan

4. jauh dari keinginan pembalasan dendam.

Rabu, 24 Maret 2010

* Ayat 7

Kata2 yang digunakan Alkitab untuk / berkaitan dengan “kemurahan hati”:

1. elehmon (cf. Matius 5:7)

2. krestothes (cf. ‘kemurahan’ di Galatia 5:22)

3. aplothes (cf. 2 Kor. 9:13 – pemberian)

Murah hati (elehmon) artinya:

1. kesediaan dari hati yang terdalam untuk memberi pengampunan (cf. Doa Bapa Kami, Matius 6:12,14, 15).

2.   Menghakimi dengan hati yang penuh belas kasihan (cf. Yakobus 2:13) dengan tujuan untuk kebaikan yang

bersangkutan.

3.   Sikap simpati dan empati:

– tindakan menempatkan diri dalam pribadi orang lain sehingga merasakan apa yang dirasakan oleh    orang lain (Roma 2:4).

-menuntut pembaharuan hidup dalam diri orang lain yang menghasilkan kebaikan baik bagi dirinya      maupun bagi orang lain (Roma 11:24).

– sikap peduli yang penuh kasih namun tegas dalam upaya menunjukkan jalan2 kebenaran demi                                    kebaikan orang lain (cf. buah Roh ‘kemurahan’ di Galatia 5:22)

– Kerelaan untuk rugi dan disalah-mengerti demi kebaikan orang lain (cf.  Filipi 1:15-18; 3:7-8 cf. Filipi 2                                  Yesus sebagai contoh paling sempurna!).

Tujuan kemurahan:

1. Pertobatan

Roma 2:4 “Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?”

2. Peringatan

Roma 11:22 “Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.”

* Ayat 8

Suci (katharos) artinya:

1. bersih (bebas dari kotoran)

2. murni (tidak bercampur)

3. jernih (seperti air bening)

Hati (kardia) artinya:

1. pusat keinginan

2. tempat strategi kehidupan

3. bilik rahasia hidup

Hati yang suci menunjukkan:

1. kekudusan hidup (Im. 20:7; 1 Pet. 1:16; Ibrani 12:14)

2. kesucian itu memancar keluar dari dalam hati (Amsal 4:23).

3. pembaharuan batin lebih penting dari pembaharuan lahir (Kis. 7:51)

4. Allah menjadi Pemegang Kendali kehidupan (2 Kor. 3:3; Galatia 4:6; Ibrani 8:10; dst).

Kekudusan yang harus dijaga:

1. Pribadi (Kel. 22:31a; Ul. 7:6; Ibr.12:14 dst)

2. Sabat (Kel. 20:8; 31:14; Ibr.10:25, dst.)

3. Persembahan (Bil. 18:12, 32, dst)

4. Pelayanan (Kel. 35:19; Im. 21:6, dst)

5. Bait Suci / tempat Ibadah (Kel. 25:8 cf. Mat. 21:12-13; Lukas 19:45-46)

6. Keluarga (Yos. 24:15, dst)

7. Pekerjaan (Kol. 3:17; 1 Tes. 4:12)

8. Relasi (Ibrani 12:15, dst).

Kesimpulan….

Jagalah hati !! (Amsal 4:23; Matius 15:18-19; Markus 7:21-22; Yakobus 4:1-5)

Rabu, 31 Maret 2010

* Ayat 9

Damai (eirene) / Ibrani: shalom, berarti:

1. segala sesuatu yang membuat dan membawa kebaikan bagi manusia.

2. kebaikan yang dinikmati didalam setiap persoalan atau kesulitan.

3. kemenangan terhadap peperangan yang berkecamuk didalam diri.

Menjadi Pembawa Damai adalah ciri dari anak-anak Allah karena:

1. mencerminkan sifat Allah (Imamat 26:6; Bilangan 6:26; 1 Tesalonika

5:23; Ibrani 13:20, dst)

2. sebagai Anak Allah, Yesus disebut sebagai Raja Damai (Yesaya 9:5-6)

3. kita disebut sebagai anak-anak Allah (Yohanes 1:12, Galatia 3:26, dst)

Membawa damai (eirgnopoios):

1. bersifat aktif (tidak pasif).

2. rela menghadapi resiko.

3. melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan pada masa kini untuk melindungi diri / orang lain dari kesukaran dimasa yang akan datang.

Pembawa Damai # Pecinta Damai

Pembawa Damai

l. Aktif

2. Rela dengan resiko

3. Fokus tidak hanya pada hari ini tetapi masa yang akan datang.

4. Pejuang

5. Memikirkan orang lain

Pecinta Damai

l. Pasif

2. Menghindari resiko

3. Fokus pada hari ini (2 Raja-Raja 20:19)

4. Penikmat

5. Memikirkan diri sendiri

Pembawa Damai dalam Matius 5:9 memiliki 2 Tujuan:

1. membawa dirinya / orang lain memiliki hubungan yang benar dengan Allah (damai dengan Allah).

2. membawa dirinya / orang lain memiliki hubungan yang benar dengan sesama (didalam terang kebenaran Firman Allah).

Catatan: Hubungan yang benar artinya mendatangkan damai sejahtera yang sesungguhnya (lihat Matius 10:34-42!)

Camkanlah…..

l. Pastikan bahwa diri kita bukan hanya sekedar ‘kristen’ atau ‘orang percaya’ tetapi benar2 telah mengalami damai dengan Allah yang menjadikan kita anak-anak Allah yang sesungguhnya (Yoh. 1:12; 3:3; Roma 5:1, dst).

2. Jadilah Pembawa Damai dan bukan hanya Cinta Damai (Mat. 5:9; Roma 14:17; 1 Tes. 5:13; Ibrani 12:14, dst).

3. Sebagai anak-anak Allah kita patut berjuang menciptakan damai sejahtera yang benar dengan diri sendiri dan sesama (orang percaya maupun non-percaya) di dalam terang kebenaran Firman Allah ini (lihat juga Yohanes 14:27; 1 Kor. 14:33; 2 Kor. 13:11, dst).

Rabu, 7 April 2010

* Ayat 10-12

Yesus menegaskan bahwa kekristenan akan selalu menghadapi 3 hal:

l. Aniaya (Gr. dediogmenos)

2. Celaan (Gr. oneidismos)

3. Fitnah (Gr. dioko)

Aniaya (Gr. dediogmenos)

1. Dari Luar:

non-Kristen (agama / kepercayaan lain, atheisme/komunisme, masyarakat, pemerintah,

ocultisme, penguasa)

2. Dari Dalam:

– saudara2 palsu (Yoh. 10:26; 2 Kor. 11:26; Gal. 2:4, 1 Tim. 4:1, 1 Yoh. 2:19, dst)

– rohaniwan palsu (Matius 24:23-24; 2 Kor. 11:13-14; 2 Pet. 2:1,3,17; 1 Yoh. 4:1, dst).

– ajaran sesat (Mat. 7:15; Gal.: 1:6-7, dst)

– orang kristen yang tidak bertumbuh rohani kepada kebenaran (1 Tim. 1:7; Ibrani 4:2 cf. 2 Petrus 1:5-9)

– pola pikir dunia (perhatikan peringatan 1 Kor. 2:12-16!)

Untuk diwaspadai:

Penganiayaan paling hebat justru sering muncul dari dalam dan bukan dari luar!!

Celaan (Gr. oneidismos)

– Batu sandungan (1 Kor. 1:23)

– Kebodohan (1 Kor 1:18; 23)

– dianggap layak untuk dimusnahkan (Mazmur 44:22)

– dimusuhi dan menjadi bahan tertawaan dan cemoohan (Mazmur 69:8, 10 cf. Roma 15:3)

Fitnah (Gr. dioko)

1. kepada Yesus:

A. Pribadi-Nya:

1. hasil pernikahan Allah dengan salah satu istri-Nya (Mormon).

2. bukan Allah tetapi manusia biasa yang diangkat derajat-Nya (saksi Jehova)

3. bukan Allah tetapi nabi biasa dan tidak benar2 mati disalibkan (Islam)

4. salah satu Mesias (Pluralisme/Liberalism)

5. penyesat (Yahudi/Yudaisme), dst.

B. Moral-Nya:

1. seorang homosexual / gay.

2. memiliki hubungan gelap dengan beberapa wanita khususnya Maria Magdalena.

3. Seorang ‘materialis’ karena suka dekat dengan orang kaya.

4. senang bergaul dengan para pelacur.

5. tidak hormat orang tua.

6. rasis.

7. dst.

2. Kepada orang2 percaya:

– kanibal (berkaitan dengan perjamuan kudus)

– tidak bermoral/memuaskan hawa nafsu (praktek cium kudus, rakus dan serakah, dst)

– memusuhi kaisar

– penyebab rusaknya rumah tangga

– penghasut yang menimbulkan huru-hara (tahun 70)

– menyembah 3 Allah

– perusak tradisi

– pemecah-belah kehidupan keluarga

– isu kristenisasi

– antek asing / penjajah.

– dikaitkan dengan Zionism.

– dst.

Mengapa disebut ‘BERBAHAGIA’?

l. Teladan Kristus (Ibrani 12:2; 1 Pet. 2:24)

2. Tujuannya untuk membuktikan kemurnian iman kita (1 Petrus 1:6-7, dst)

3. Kesetiaan dalam mengikut Yesus (Mat. 10;38; 16:24; Lukas 9:23; 14:27; Markus 8:34; dst).

4. Berkaitan dengan pahala hidup surgawi kita (Mazmur 58:11; Matius 25:23; 1 Kor. 3:14; Ibrani 10:35; dst).

Untuk diingat…

Kebahagiaan karena penganiayaan, celaan dan fitnah ini beserta pahala yang menyertainya tidak berlaku untuk alasan lainnya yang disebabkan oleh kepentingan2 kita sendiri yang melanggar firman, tetapi oleh karena penganiayaan, celaan, dan fitnah yang kita alami demi hidup bagi Kristus (ayat 11).

Bagaimana Sikap Kristen?

Bersukacita (khairo), karena:

1. menyaksikan hidup percaya yang sejati(Gal. 5:22).

2. menunjukkan solidaritas kristiani: turut mengambil bagian dalam penderitaan orang percaya (Ibrani 10:32-34).

3. menghasilkan upah / pahala besar di sorga (Mt. 5:12; Ibrani 10:35).

Bergembira (agalliasthe) , karena:

1. sanggup membuktikan kemurnian iman (1 Petrus 1:6-7).

2. dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus (Kis. 5:40-41).

3. upah / pahala besar di sorga (Mt. 5:12; Ibrani 10:35)

Teladan para Rasul & Hamba Tuhan

l. Matius mati ditusuk di Ethiopia.

2. Lukas digantung mati di pohon Zaitun di Yunani.

3. Petrus mati disalibkan terbalik di Roma.

4. Yakobus dimutilasi di Yerusalem.

5. Filipus (saudara Yesus) mati digantung di sebuah tiang di Hieropolis (Phrygia).

6. Tomas mati dengan tombak di dada di Koromandel (India Timur).

7. Andreas diikat sampai mati di sebuah salib sambil terus berkhotbah kepada para penganiayanya.

8. Mathias (pengganti Yudas Iskariot) dirajam batu lalu dimutilasi.

9. Markus diseret disepanjang jalan di kota Alexandria (Mesir).

10. Paulus dipancung di Roma.

11. Yohanes dimasukkan ke dalam kuali berisi minyak yang mendidih tetapi selamat melalui pemeliharaan Tuhan yang luarbiasa, lalu dibuang oleh penguasa ke pulau Patmos.

12. Barnabas dirajam batu hingga mati di Salonika.

13. Polycarpus di bakar hidup-hidup.

14. Dst….hingga hari ini…

camkanlah….

l. Kita dipanggil bukan hanya memikul ‘salib’ hidup kita tetapi juga memikul ‘salib kekristenan kita’ (Lukas 14:27)

2. Injil / berita Firman Allah harus berpusat kepada berita penebusan Allah melalui salib Kristus (Theosentris Kristosentris / Bibliosentris) – cf. Galatia 1:6-10.

3. Injil / berita Firman Allah harus mempersiapkan umat Tuhan kuat, tangguh dalam menghadapi situasi-kondisi kehidupan menjelang akhir zaman (cf. peringatan Tuhan Yesus di Matius 24:3-14).

3. Pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias harus berdampak pada kerelaan kita untuk siap sedia membayar harga dalam mengikut Dia (Matius 16:16-17, 24-26; Markus 8:29, 34-38).

Kesimpulan

l. Ucapan bahagia mempersiapkan hamba2 Tuhan dan umat Tuhan bagaimana melayani dan bagaimana menjalani

hidup kristen ditengah dunia seturut terang dan standar Injil.

2. Ucapan bahagia tidak sama dengan apa yang hari ini dipahami melalui atau dipengaruhi oleh konsep2 didalam Psychological Gospel.

 

KULIAH TERBUKA UNTUK AWAM October 12, 2009

Dalam rangka persiapan pembukaan Sekolah Penatalayan Reformed Injili Gracia (SPRING) pada 2010, Gereja Kristen Abdiel (GKA) GRACIA Citra Raya telah mulai menyelenggarakan mata kuliah terbuka untuk awam:

“INJIL MATIUS”

Deskripsi:

Menolong jemaat awam dan para penatalayan awam melalui studi yang komprehensif  terhadap 4 Injil dalam Alkitab Perjanjian Baru khususnya untuk memahami Injil Matius melalui penulisan, alamat, tujuan dan eksposisi praktika keseluruhan pasal berdasarkan teks asli Yunani sehingga mampu memahami Injil Matius dengan baik dan benar serta mengaplikasikan secara kontekstual dalam kehidupan percaya keseharian dan pelayanan.

Waktu:

Setiap Rabu pukul 19.30 WIB (setelah persekutuan doa SolaFide selesai)

Tempat:

GKA GRACIA Citra Raya Jl. Taman Puspa Raya D1/1 Citra Raya – SURABAYA.

Dosen/Pembicara:

Pdt. Yarman Halawa, D.Min