Gracia4Christ's Blog

Just another WordPress.com weblog

IBADAH MASA LENT (MINGGU SENGSARA), MINGGU PALMA, JUMAT AGUNG, PASKAH, KENAIKAN KRISTUS, DAN PENTAKOSTA 2024 January 31, 2024

Filed under: Uncategorized — graciacitra4christ @ 3:56 am

GKA GRACIA CITRA RAYA SURABAYA (PUSAT):

Minggu, 18 Februari 2024, pkl. 7.30 / 16.30 (Lent 1)

Minggu, 25 Februari 2024, pkl  7.30 / 16.30 (Lent 2)

Minggu, 3 Maret 2024, pkl. 7.30 / 16.30 (Lent 3)

Minggu, 10 Maret 2024, pkl. 7.30 / 16.30 (Lent 4)

Minggu, 17 Maret 2024, pkl. 7.30 / 16.30 (Lent 5)

Minggu, 24 Maret 2024, pkl. 7. 30 / 16.30 (Minggu Palma / Palm Sunday)

Jumat, 29 Maret 2024, pkl. 8.00 (Jumat Agung / Good Friday)

Minggu, 31 Maret 2024, pkl. 8.00 / 16.30 (Ibadah dan Perayaan Paskah / KPR 1)

Jumat, 5 April 2024, pkl. 16.30 (Perayaan Paskah Wanita – Usiawan)

Jumat, 5 April 2024, pkl. 19.00 (Perayaan Paskah Muda-Dewasa)

Sabtu, 6 April 2024, pkl. 16.00 (Perayaan Paskah Anak / KKR Anak 1)

Sabtu, 6 April 2024, pkl. 16.30 (Perayaan Paskah Remaja – Pemuda)

Kamis, 9 Mei 2024, pkl. 8.00 (Ibadah dan Perayaan Kenaikan Kristus ke Surga / KPR 2)

Minggu, 19 Mei 2024, pkl. 8.00 / 16.30 (Ibadah dan Perayaan Pentakosta)

Jumat, 17 Mei 2024, pkl. 19.00 (Perayaan Kenaikan + Pentakosta Muda-Dewasa)

Sabtu, 18 Mei 2024, pkl. 16.00 (Perayaan Kenaikan + Pentakosta Anak / KKR Anak II)

Sabtu, 18 Mei 2024, pkl. 16.30 (Perayaan Kenaikan + Pentakosta Remaja-Pemuda)

GKA GRACIA SENTRALAND GRESIK (PP):

Minggu, 18 Februari 2024, pkl. 16.30 (Lent 1)

Minggu, 25 Februari 2024, pkl. 16.30 (Lent 2)

Minggu, 3 Maret 2024, pkl. 16.30 (Lent 3)

Minggu, 10 Maret 2024, pkl. 16.30 (Lent 4)

Minggu, 17 Maret 2024, pkl. 16.30 (Lent 5)

Minggu, 24 Maret 2024, pkl. 16.30 (Minggu Palma / Palm Sunday)

Jumat, 29 Maret 2024, pkl. 8.00 (Jumat Agung / Good Friday – GABUNG PUSAT)

Minggu, 31 Maret 2024, pkl. 16.30 (Ibadah dan Perayaan Paskah / KPR 1)

Kamis, 4 April 2024, pkl. 18.00 (Perayaan Paskah Wanita)

Sabtu, 6 April 2024, pkl. 16.00 (Perayaan Paskah Anak)

Sabtu, 6 April 2024, pkl. 16.00 (Perayaan Paskah Remaja – Pemuda)

Kamis, 9 Mei 2024, pkl. 8.00 (Ibadah dan Perayaan Kenaikan Kristus ke Surga / KPR 2 – GABUNG PUSAT)

Minggu, 19 Mei 2024, pkl. 16.30 (Ibadah dan Perayaan Pentakosta)

Sabtu, 18 Mei 2024, pkl. 16.00 (Perayaan Kenaikan + Pentakosta Anak / KKR Anak II)

Sabtu, 18 Mei 2024, pkl. 16.30 (Perayaan Kenaikan + Pentakosta Remaja-Pemuda)

YAYASAN SINAR PERISTERA:

Surabaya dan Gresik ( KB, TK, SD)

(menyesuaikan)

Official Youtube GKA Gracia Citra Raya: https://www.youtube.com/c/GKAGraciaCitraRaya

Official Facebook GKA Gracia Citra Raya: GKA Gracia CITRA RAYA.

 

GKA GRACIA CITRA RAYA May 15, 2023

Filed under: Uncategorized — graciacitra4christ @ 7:42 am

Youtube

https://www.youtube.com/@GKAGraciaCitraRaya/streams

Facebook

https://www.facebook.com/gkagraciacitraland

 

CHURCH’S OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL September 7, 2021

Filed under: Uncategorized — graciacitra4christ @ 9:52 am

https://www.youtube.com/c/GKAGraciaCitraRaya

 

RANGKAIAN JUMAT AGUNG, PASKAH, KENAIKAN KRISTUS KE SURGA, DAN PENTAKOSTA 2021 May 4, 2021

Filed under: Uncategorized — graciacitra4christ @ 11:10 am
Tags: , , , , ,

Selasa – Kamis, 30-31Maret-1 April, pkl. 08.00-09.00 WIB – Easter Chapel (On Site)

Kamis, 1 April, pkl. 19.00-20.15 WIB – Ibadah Malam Getsemani (Zoom Fellowship)

Jumat, 2 April, pkl. 08.00 WIB – Jumat Agung (On Site + Live Streaming Youtube)

Minggu, 4 April, pkl. 08.00 WIB – Ibadah dan Perayaan Paskah (On Site + Live Streaming Youtube)

Jumat, 9 April, pkl. 09.00 – Paskah Wanita Usiawan (Zoom Fellowship)

Sabtu, 10 April, pkl. 16.00 WIB – Paskah Anak (by Zoom)

Sabtu, 10 April, pkl. 17.00 WIB – Paskah Remaja/Pemuda (On Site + Live Streaming Youtube)

Jumat, 16 April, pkl. 19.00 WIB – Paskah Muda Dewasa (Zoom Fellowship)

Kamis, 13 Mei, pkl. 08.00 WIB – Ibadah Kenaikan Kristus Ke Surga (On Site + Live Streaming Youtube)

Minggu, 23 Mei, pkl. 08.00 WIB – Ibadah Pentakosta (On Site + Live Streaming Youtube)

OFFICIAL GKA GRACIA CITRA RAYA’S YOUTUBE CHANNEL:

https://www.youtube.com/channel/UCbiZaZha7wlMHWuLuIVA-zQ

 

RANGKAIAN KEGIATAN PASKAH 2021 March 30, 2021

Filed under: Uncategorized — graciacitra4christ @ 11:55 am
  1. Selasa – Kamis, 30-31 Maret – 1 April 2021, pkl. 08.00 – EASTER CHAPEL (by on site service and live streaming Youtube)
  2. Kamis, 1 April 2021, pkl. 19.00 WIB – DEVOSI MALAM GETSEMANI (by Zoom Fellowship)
  3. Jumat, 2 April 2021, pkl. 08.00 WIB – IBADAH JUMAT AGUNG (by on site service and live streaming Youtube)
  4. Minggu, 4  April 2021, pkl. 08.00 WIB – IBADAH PERAYAAN PASKAH UMUM (by on site service and live streaming Youtube)
  5. Sabtu, 10 April 2021, pkl. 16.00 WIB –  PERAYAAN PASKAH ANAK (by zoom)
  6. Sabtu, 10 April 2021, pkl. 17.00 WIB – PERAYAAN PASKAH REMAJA-PEMUDA (by on site and live streaming Youtube)
  7. Jumat, 16 April 2021, pkl. 09.00 WIB – PASKAH WANITA & USIAWAN (by Zoom and Whatsapp VC)
  8. Jumat, 16 April 2021, pkl. 19.00 WIB – PASKAH MUDA-DEWASA (by Zoom Fellowship)

Channel Official Youtube Gereja: https://www.youtube.com/channel/UCbiZaZha7wlMHWuLuIVA-zQ/videos

 

MASA ADVENT, NATAL, TUTUP TAHUN MASEHI 2020 & TAHUN BARU MASEHI, MINGGU AWAL TAHUN 2021 GKA GRACIA CITRA RAYA SURABAYA December 5, 2020

PUSAT (Citra Raya, Surabaya)

Advent 1                                                          Minggu, 29 November 2020 pkl. 07.30

Advent 2                                                          Minggu, 06 Desember 2020 pkl. 07.30

Advent 3                                                          Minggu, 13 Desember 2020 pkl. 07.30

Advent 4                                                          Minggu, 20 Desember 2020 pkl. 08.00

Perayaan Natal Persekutuan Sola Fide           Rabu, 02 Desember 2020 pkl. 19.00

Perayaan Natal Wanita – Usiawan Jumat, 04 Desember 2020 pkl. 16.30

Perayaan Natal Anak                                       Sabtu, 12 Desember 2020 pkl. 16.00

Perayaan Natal Remaja – Pemuda                  Sabtu, 12 Desember 2020 pkl. 17.30

Perayaan Natal Muda – Dewasa                    Jumat, 18 Desember 2020 pkl. 19.00

Perayaan Natal Umum                                    Minggu, 20 Desember 2020 pkl. 08.00

Ibadah Natal Umum                                        Jumat, 25 Desember 2020 pkl. 08.00

Kebaktian Minggu Akhir Tahun                      Minggu, 27 Desember 2020 pkl. 08.00

Ibadah Tahun Baru Masehi 2021                    Jumat, 01 Januari 2021 pkl. 08.00

Kebaktian Minggu Awal Tahun 2021             Minggu, 03 Januari 2021 pkl. 08.00

POS PELAYANAN (Sentraland, Gresik)

Seluruh kegiatan mengikuti jadwal Pusat melalui Live Streaming Youtube & Zoom Fellowship

Youtube GKA Gracia Citra Raya: https://www.youtube.com/channel/UCbiZaZha7wlMHWuLuIVA-zQ/videos

 

SOLA SCRIPTURA (2 Petrus 1:20-21) by Pdt. Yarman Halawa November 11, 2009

31 Oktober 1517 atau 492 tahun yang lalu Martin Luther memakukan 95 dalil di pintu gereja Wittenburg di Jerman menyuarakan pembaharuan di dalam gereja. 95 dalil itu memanggil gereja dan orang percaya dari penyesatan ajaran untuk kembali kepada pengajaran Alkitab yang benar, memimpin danmengarahkan kepada kehidupan rohani yang sehat. Gerakan reformasi gereja ini mengembalikan gereja Tuhan kepada hal2 pokok pengajaran Alkitab yang terpenting: 1. Sola Gracia – keselamatan itu anugerah, bukan diperoleh melalui usaha manusia, manusia tidak bisa diselamatkan dengan membeli surat penghapusan dosa (aflat/indulgencia) yang dijual gereja pada waktu itu, 2. Sola Fide – hanya karena iman manusia dapat datang dan di terima oleh Allah, 3. Sola Scripture – hanya Alkitab satu2nya otoritas pengajaran yang benar didalam gereja, 4. Sola Christos – hanya Kristuslah satu2nya Tuhan dan Juruselamat, kepala Gereja yang Agung, 5. Soli Deo Gloria- hanya bagi Allah saja segala kemuliaan.

Pengajaran sesat apapun bentuknya: mulai dari yang terang2an bertentangan dengan isi dan ajaran Alkitab sampai kepada yang sedemikian halusnya sehingga tidak terlihat ada penyesatan didalamnya telah mewarnai kehidupan gereja sejak zaman para rasul masih hidup di abad 1 sampai pada hari ini. FT sendiri telah menegaskan bahwa penyesatan ini akan terus ada dan akan semakin bertambah hebat menjelang kesudahan segala sesuatu seperti yang rasul Paulus katakan dalam 2 Timotius 3.

Dengan semangat yang sama, dalam teks yang tadi kita baca, rasul Petrus mengingatkan orang2 percaya mengenai bahaya penyesatan yang dilakukan oleh guru-guru palsu (pseudoprophetai) yang menyusup dan memasukkan pengajaran2 sesat (pseudodidaskaloi) kedalam gereja. Penyesatan itu berkaitan dengan penafsiran yang salah mengenai propheteia (nubuatan-nubuatan Kitab Suci), a.l.

1. Yesus itu bukan Mesias sebagaimana yang dinubuatkan dalam PL 2. penyalahgunaan nubuat2 untuk kepentingan diri sendiri (cf. 2:3 dan 2:15 – Bileam bin Beor dalam Bilangan 22 menerima “order“ raja Balak bin Zipor raja Moab untuk mengucapkan nubuatan kutuk atas Israel). 3. nubuatan mengenai parousia (pasal 3) – ditengah penderitaan karena aniaya harapan akan kedatangan Kristus menjadi sesuatu yang sangat dinantikan bagi kebebasan secara fisik.

Didalam kekristenan pada hari ini, pelayanan nubuatan atau prophetic ministry yang sukses diterjemahkan kedalam istilah2 seperti: lawatan ilahi, penyembuhan, mujizat, impartasi firman…dst, berakar kuat dalam semangat Neo-Pentacostalism atau Kharismatik. Ini menghasilkan 2 akibat buruk: 1.Murahnya jabatan rohani dengan klaim diri nabi / rasul – jabatan ini sebenarnya sudah tidak ada lagi namun fungsi kedua jabatan ini seperti: menyampaikan FT dengan benar dan bertanggungjawab tetap ada secara khusus melalui diri orang2 yang dipanggil untuk menjadi pemberita Firman Allah. Itu sebabnya harus belajar tidak asal bisa ngomong. 2 Petrus 1:21 memberi penegasan, “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (artinya: bukan sembarang orang atau siapa saja tetapi mereka yang yang dipanggil khusus untuk itu dan diperlengkapi untuk itu. KJV menerjemahkan teks asli sebagai “holy men of God”).” Berbeda dengan kekacauan yang terjadi pada hari ini: siapa saja merasa diri digerakkan Roh Kudus maka bisa khotbah, tumpang tangan, mengangkat diri jadi rasul jadi nabi…dst. Bahkan berani menafsirkan Alkitab sesuka hati tanpa tahu prinsip-prinsip hermeneutika yang layak. Buku Pewahyuan Surga dan Neraka adalah salah satu contohnya. Buku ini mengisahkan 7 orang pemuda Kolombia, gadis kecil 8 tahun, dst yang dianggap menerima wahyu baru dari Tuhan yang ternyata bila diperhatikan dengan seksama menunjukkan pemahaman yang begitu kacau dan rusak terhadap isi sesungguhnya dari kitab Wahyu. Terlebih adanya klaim yang menggunakan nama Tuhan bahwa Tuhan mengutus mereka ke bumi, kepada gereja. Dan mereka harus dituruti. 2.Tuhan dan Firman melayani needs manusia (psychological gospel) – Penyesatan menempatkan Alkitab dan nama Yesus tidak lebih dari sekedar pengesahan untuk melayani kebutuhan manusia semata. Tidak berlebihan bila sebelumnya didalam Matius 7:18-23 Tuhan Yesus sendiri telah memberi peringatan dini terhadap hal ini.

Gerakan reformasi menegaskan ulang mengenai Alkitab sebagai otoritas tertinggi didalam gereja dan bukannya menjadi alat komersial yang tunduk kepada kehendak, keinginan atau kepentingan manusia. Luther dari 95 dalil pada dalil 62: ”Harta pusaka terutama didalam gereja adalah Injil/Alkitab/Firman Allah.” Jadi berdasarkan ini kita tahu dengan jelas bahwa didalam gereja yang terutama dan yang terpenting serta bukan aset tetapi ajaran kebenaran Kitab Suci. Bukan hirarkhi otoritas manusia yang terkontaminasi dosa tetapi otoritas Kitab Suci. Ini yang telah diputarbalikkan oleh Paus di Roma pada zaman itu yang karena ingin membangun basilika St. Petrus tetapi kekurangan dana telah menista ajaran Alkitab. Gereja menjual Aflat/Indulgencia. Di Jerman, Kardinal Tetzel berani mempromosikan penjualan Aflat/Indulgensia (surat penghapusan siksa/dosa) demikian: ”Ketika mata uang berdering didalam peti (peti pengumpulan uang) maka jiwa seketika akan keluar dari purgatori.” Gereja harus didrive oleh Firman Tuhan. Bukan oleh manusia dengan pola pikir yang terkontaminasi dosa atau hal2 yang dasarnya bersifat materi. Seberapa jauhkah prinsip2 ajaran kebenaran FT berotoritas atas kehidupan kita dan kehidupan gereja kita?

Bagaimana supaya Sola Scriptura tetap nyata dalam kehidupan kita dan gereja kita?

Pertama, Miliki kehidupan percaya yang jelas. Iman kristen bertumpu pada pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, satu2nya Tuhan Juruselamat hidup kekal kita sebagamana yang diajarkan Alkitab. Sebab itu perjalanan kehidupan kita akan terus-menerus membuktikan apakah kita termasuk umat pilihan atau tidak. Bila benar Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat yang satu2nya maka jangan pernah lagi memiliki ‘beckingan’ lain. Jangan pernah lagi ada dalam kamus percaya kita hal2 seperti paranormal, dukun, gunung kawi, ramalan, kelentengan, dsb. Semua ini berhala yang kelihatan menarik dan menjanjikan tetapi harus dibuang jauh-jauh. Karena itu, pastikan diri Sdr ketika nanti akan mati, sdr tahu kemana Sdr akan pergi.

Kedua, perjuangkan kehidupan yang selalu tetap didalam firman-Nya.  Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 8:31-32, ”Jikalau kamu tetap tinggal didalam firman-Ku kamu akan menjadi murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Kehidupan yang sepadan dengan firman kebenaran yang dimengerti secara murni, utuh dan benar dan menerangi kehidupan percaya kita akan memampukan kita menjadi ’tahu kebenaran.’ Untuk tahu kebenaran tidak ada jalan lain, harus belajar firman/Alkitab dengan baik, utuh dan menyeluruh. Bukan hanya sebagian atau menyukai bagian2 yang menyenangkan diri kita. Orang yang gampang dibingungkan dengan berbagai pengajaran adalah orang yang tidak terdidik Alkitab dengan baik dan utuh yang telinganya hanya terlatih untuk hal-hal yang menyenangkan atau sesuai selera dan keinginan saja (perhatikan peringatan rasul Paulus dalam 2 Timotius 4:3-4! Ini berarti bahwa penyesatan dapat dicegah jika kita senantiasa mendisiplin diri untuk belajar firman dengan baik dan benar.

Kita harus benar-benar sadar dan waspada bahwa kita hidup ditengah dunia yang serba abu-abu. Dimana kebenaran dan kepalsuan itu sangat tipis perbedaannya. Untuk mampu membedakan maka kita perlu menerapkan prinsip 3D (dilihat, dipegang dan diterawang) dengan kacamata firman kebenaran. Bila kita mengenali firman yang asli, kecil kemungkinan kita akan tertipu dengan firman yang palsu. Didalam 1 Yohanes 4:1 Kita diperintahkan supaya ‘menguji roh-roh’ yang artinya ‘tidak gampang percaya sesuatu baik kepada pribadi maupun ajaran yang dibawa oleh seseorang yang mengaku nabi atau guru Alkitab.’ Mengapa banyak anak Tuhan bisa disesatkan? Tidak punya pegangan firman yang jelas. Tahunya yang penting ada nama Yesusnya. Tahunya yang penting sesuai dengan selera, keinginan, perasaan dan kebutuhan saya. Tuhan Yesus memberi warning di Matius 7:15-16a, “Waspadalah terhadap nabi2 palsu yang menyamar seperti domba…dari buahnya kamu akan mengenal mereka…” Waspada dapat diartikan atau dimaknai sebagai sikap untuk berhati-hati, tidak cepat2 kagum, mengidolakan, dst. Tetapi sebaliknya kritis: Tidak menjadi Yes – men, Amin!! (jangan pokok’e khotbahnya lucu, HT fasih lidah kalau bicara sekalipun memang mantan pelawak atau  mantan salesman).  Apa yang dikritisi? 1. Apakah FT yang mereka sampaikan sesuai ajaran Kitab Suci dan prinsip-prinsip pengajaran Kitab Suci yang benar? Setiap kita harus membiasakan diri dengan apa yang disebut sebagai cross check firman Tuhan. Misalnya perkataan Tuhan Yesus mengenai kedatangan-Nya yang kedua kali didalam Matius 24:36 bahwa kedatangan-Nya tidak ada seorangpun yang tahu kecuali Bapa di sorga. Semoga kita masih ingat peristiwa Senin, 10 November 2003 yang lalu. Di Bandung ada seorang pendeta mengklaim diri sebagai rasul Paulus II dan menyatakan bahwa Yesus Kristus akan datang pada hari itu antara pukul 09.00-15.00 WIB yang sebenarnya kesesatan belaka. Semoga respon yang memalukan kekristenan pada akhirnya itu tidak terulang lagi! 2. Apakah nilainya kekal atau sementara? Waspadalah bila pemberitaan firman Tuhan baik di mimbar gereja atau di pasar sekalipun isinya duit melulu, kesuksesan melulu, berkat yang sifatnya jasmani melulu, mujizat melulu, lawatan Allah melulu, kesembuhan melulu, pemulihan melulu, bahasa roh melulu…dst, namun justru tidak membuat umat Tuhan makin mengenal ajaran Alkitab secara benar dan utuh. Mari kita ingat kembali peringatan Yesus di Matius 7:22-23!

Ketiga, bangun kehidupan rohani kita didalam garis pemahaman teologia yang jelas. Gerakan Reformasi itu kembali ke akar, kepada historis-filosofis doktrinal Kitab Suci yang membangun pondasi kehidupan percaya. Gerakan Reformasi tidak mendirikan ajaran baru, tapi justru mengembalikan gereja dan orang percaya kepada pengajaran Alkitab yang seharusnya. Bila pondasi kehidupan percaya kita sebenarnya lemah, soak dan tidak beres; maka, kelak kita tidak akan sanggup berdiri kuat ditengah badai dan gelombang kehidupan yang menerpa. Ini sama prinsipnya dengan mendirikan sebuah rumah. Tanpa fondasi yang kuat dan baik maka bangunan diatasnya jelas tidak akan kuat dan kokoh. Demikian juga bangunan diatasnya harus mengikuti fondasi yang tertanam dibawahnya. Jika tidak maka jelas bangunan diatasnya bakal amburadul kekuatan dan daya tahannya. Di tengah konsep berpikir Post-Modernism pada hari ini dimana menjadi sebuah persetujuan umum yang memuaskan human sense manusia bahwa tidak ada kebenaran yang absolut, maka arti dari kebenaran yang sesungguhnya tidak lagi dari apa yang diajarkan oleh Alkitab tetapi berdasarkan pemahaman apapun yang dianggap nyocok, dan seusai dengan kemauan sendiri. Akhirnya kemana-mana. Gado-gado. Abu-abu. Menjadi tidak jelas. Kehidupan orang percaya, termasuk gereja menjadi kehilangan arah. Tidak lagi memiliki pegangan pengajaran yang menjadi jati diri. Apapun diikuti. Karena itu, kita harus membangun gereja kita berdasarkan pondasi pemahaman teologia yang jelas, warna teologia yang jelas yang mengokohkan bangunan pengajaran, pembinaan, penggembalaan gereja. Jemaat harus mau memberi waktu terbaik untuk belajar firman dalam garis teologia yang jelas. Setiap kita khususnya para pemimpin gereja harus memegang 1 pegangan doktrinal yang jelas. Rohaniwan harus bertobat dari sifat bunglon didalam berteologia. Tidak boleh gado-gado. Kelak yang paling Tuhan tuntut dari kita bukan jumlah yang kita ‘hasilkan’ tapi kesetiaan kita terhadap firman kebenaran yang menjadi beban utama panggilan pelayanan kita ditengah umat Tuhan. Jangan beri kesempatan bagi si Jahat untuk terus menaburkan ilalang didalam ladang gandum Tuhan.

Sesungguhnya, doktrin yang jelas akan menuntun kita memiliki cara pandang yang jelas dalam menjalani kehidupan dan menghadapi atau mengatasi tantangan2 dan persoalan2 kehidupan. Ada ungkapan: mencegah lebih baik dari pada mengobati. Cegahlah dengan cara berjalan didalam terang kebenaran firman. Jalani hidup seturut firman: pribadi, rumah tangga, usaha pekerjaan pelayanan. Tetapi doktrin yang abu2 akan membuat kita menjadi bingung dan membuat perjalanan percaya kita menjadi tidak jelas arah, serba meraba-raba dan akhirnya menganggap bahwa yang palsu itu asli. Kristus tadi berkata, ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku.” kata ”tetap dalam firman-Ku” menunjukkan bahwa cara hidup kita sehari-hari merupakan cerminan dari seberapa taat kita melaksanakan kebenaran FT. Ini yang akan memberkati kehidupan percaya kita: kebenaran firman! Ketika kebenaran firman sungguh nyata dalam kehidupan kita maka kita akan menikmati kekuatan, kuasa ilahi, sukacita, kesegaran, menyembuhkan jiwa kita yang sakit. Dalam Matius 7:24 Yesus menegaskan bahwa ”Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku (ajaran firman-Nya) ini dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya diatas dasar batu.” Ini berarti ajaran firman kebenaran itu akan mengokohkan iman percaya kita dan membuat kita tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, pergumulan hidup sehari-hari dari yang paling ringan sampai yang paling berat sekalipun. Firman kebenaran memampukan kita untuk sanggup menghadapi kenyataan hidup, tidak menjadi minder karena kondisi2 kehidupan yang kita alami, bahkan memberi kita penghiburan bahwa selalu ada masa depan yang penuh kepastian dalam pengharapan.

Pada akhirnya, peristiwa Reformasi gereja adalah moment yang akan terus mengingatkan orang percaya untuk kembali kepada pengajaran Alkitab yang benar. Maka mari, melalui peringatan tahun ini, kita membangun kembali semangat untuk terus belajar Firman, mengalaminya dan memperjuangkannya sebagai kebenaran yang absolut di tengah kerasnya tantangan jaman. Amin!

(mimbar gereja GKA Gracia Gatotan 1 November 2009)

 

GEREJA REFORMASI DIDALAM RUMAHKU (Lukas 10:38-42; Yohanes 12:1-11 ) by Pdt. Yarman Halawa

31 Oktober 1517 atau 492 tahun yang lalu Martin Luther memakukan 95 dalil di pintu gereja Wittenburg di Jerman menyuarakan pembaharuan di dalam gereja. 95 dalil itu memanggil gereja dan orang percaya untuk kembali kepada pengajaran Alkitab yang benar serta memimpin dan mengarahkan umat kepada kehidupan rohani yang sehat. Gerakan reformasi gereja ini mengembalikan gereja Tuhan kepada hal2 pokok pengajaran Alkitab yang terpenting: 1. Sola Gracia – keselamatan itu anugerah, bukan diperoleh melalui usaha manusia, manusia tidak bisa diselamatkan dengan membeli surat penghapusan dosa (aflat/indulgencia) yang dijual gereja pada waktu itu, 2. Sola Scripture – hanya Alkitab satu2nya otoritas pengajaran yang benar didalam gereja, 3. Sola Fide – hanya karena iman manusia dapat datang dan di terima oleh Allah, 4. Sola Christos – hanya Kristuslah satu-satunya Tuhan dan Juruselamat, kepala Gereja yang Agung, 5. Soli Deo Gloria- hanya bagi Allah saja segala kemuliaan.

Semangat dari peristiwa ini harus terus kita lestarikan supaya kita selalu ingat bahwa gereja GKA GRACIA Citra Raya adalah gereja yang dibangun dalam semangat reformasi gereja 492 tahun yang lalu. Gereja yang akan terus berjuang untuk mengarahkan dan memimpin umat Tuhan sesuai dengan ajaran Kitab Suci yang benar sehingga mampu memuliakan Allah dengan benar.

Didalam gereja yang telah mengalami pembaharuan pasti terdapat 3 unsur penting: kesaksian ibadah, pelayanan, persembahan. Kesaksian Ibadah – karena didalamnya terdapat pribadi2 dan keluarga2 yang lahirbaru/dilahirbarukan bagi Kristus dan pribadi2/keluarga2 ini pasti giat beribadah kepada Tuhan. Pelayanan – karena anggota2nya pasti terlibat dalam pelayanan besar atau kecil. Persembahan – karena anggota2nya pasti berjuang untuk berkurban dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan: waktu, tenaga, pikiran, kemampuan dan harta.

Kita patut bersyukur gereja kita yang akan berusia 11 tahun telah dan sedang terus dibangun dalam semangat reformasi gereja/pembaharuan gereja. Q: Sudah seberapa jauhkah kita telah merealisasikan ke 3 unsur penting ini?

Tema ”Gereja Reformasi Di Dalam Rumahku” adalah untuk mengingatkan kita bahwa ada korelasi antara gereja Tuhan dengan keluarga umat Tuhan yang benar2 telah mengalami pembaharuan. Keluarga2 yang benar2 telah mengalami pembaharuan akan mampu menjadi berkat bagi pekerjaan Tuhan melalui gereja. Pembacaan teks tadi, menunjukan bagaimana keluarga Lazarus, Marta dan Maria dari Betania yang telah mengalami pembaharuan hidup didalam Kristus Yesus mampu menjadi berkat bagi pekerjaan Tuhan yang mendorong kemajuan gereja sampai pada hari ini.

Apa yang kita bisa lihat didalam kehidupan mereka? 1. Lazarus memiliki kesaksian hidup yang luarbiasa – ia dibangkitkan Tuhan dari kematian yang disebabkan karena penyakit yang dideritanya, ia mengalami kuasa Tuhan, kesaksian hidupnya menyebabkan banyak orang percaya Yesus namun sekaligus juga menyebabkan orang2 yang tidak percaya, yang menentang Injil menjadi benci dan hendak membunuh dia. Gereja memerlukan orang2 seperti Lazarus yang menjadi saksi bagi Yesus. Mungkin tidak persis seperti Lazarus yang bangkit dari kematian dan mengalami kuasa yang membangkitkanya dari liang kubur. Namun didalam kenyataan2 hidup sehari2: didalam penderitaan, persoalan dan pergumulan, didalam jalan2 kehidupan yang kita tempuh, dalam setiap keputusan2 kehidupan yang kita ambil, didalam segala sesuatu, orang lain akan dapat menyaksikan bahwa Yesus yang kita percaya itu sungguh ada dalam hidup kita. 2. Marta memiliki karunia melayani – ia dibaharui pola pikirnya terhadap pelayanan yang benar. Bahwa didalam segala situasi ia harus belajar melayani dengan sukacita, tidak melihat manusia, tidak menggerutu, mengeluh dan bersungut-sungut. Gereja memerlukan banyak Marta yang melayani. 3. Maria dengan persembahan yang total – didalam Yohanes 12:1-8 ia mengurapi kaki Yesus dengan persembahan terbaik yang ia miliki yang bila kita renungkan respon dari Tuhan Yesus terhadap tindakannya ini menunjukkan bahwa ia memberi persembahan yang tepat waktu, persembahan yang bernilai kekal karena akan selalu diingat. Gereja memerlukan orang2 percaya seperti Maria yang sungguh2 mengerti arti pengurbanan bagi kemajuan pekerjaan Tuhan di bumi.

Sekarang pertanyaan untuk kita renungkan bersama: mengapa keluarga ini mampu menyatakan kesaksian hidup, pelayanan dan persembahan yang total kepada Tuhan?

Jawabannya jelas, karena didalam rumah mereka benar2 nyata:
1. Sola Christos – keluarga ini adalah keluarga yang telah mengalami pembaharuan dari keyakinan lama mereka dari kepercayaan Yudaisme kepada keyakinan bahwa Yesus sebagai Mesias Tuhan dan Juruselamat hidup pribadi dan keluarga mereka. Yesus menjadi satu-satunya Tuhan dalam rumah mereka dan meyakininya tanpa ragu dan tanpa takut ditengah komunitas masyarakat Yahudi yang menolak meneirma Yesus sebagai Mesias, satu-satunya jalan bagi keselamatan hidup kekal mereka.
2. Sola Scriptura (dalam keluarga mereka FT sungguh2 dijunjung tinggi. Dalam Lukas 10:38-42 dicatat mengenai kunjungan Yesus kedalam rumah mereka dan kita menyaksikan bagaimana Maria –tentunya juga diikuti oleh Marta dan Lazarus – dikatakan telah memilih yang “TERBAIK” yakni mendengar, belajar FT yang diajarkan oleh Kristus. Kata2 Yesus dalam ayat 42, menunjukkan bahwa Maria telah memilih yang terbaik karena ia mau belajar kebenaran dari pengajaran Yesus yang membawa kepada kehidupan yang kekal (manusia bukan hidup hanya dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah). Perhatikan bahwa Tuhan Yesus menegaskan baik langsung maupun tidak disini bahwa belajar mendengarkan ajaran yang benar dan mau hidup berdasarkan ajaran kebenaran adalah yang ’terbaik’ dari segala sesuatu. Perhatikan cf. dalil/tesis 62: Injil/Alkitab adalah harta pusaka yang terutama didalam gereja/rumah orang percaya. Mereka rela tunduk kepada otoritas Firman yang benar dan dengan rendah hati mempersilakan mengajar, mendidik, membimbing, menegur, membangun, menghancurkan konsep pola pikir mereka yang lama menjadi pola pikir yang baru didalam Kristus.
3. Sola Fide – iman yang menyelamatkan memampukan Lazarus dibangkitkan dari kematian. Kalau bukan oleh anugerah iman, Lazarus tidak akan dapat menyambut panggilan Tuhan untuk ia keluar dari dalam kuburnya setelah 4 hari ia ada di dalamnya. Bukankah setiap kita berbagian didalam keselamatan oleh karena iman yang dikaruniakan oleh Allah didalam Kristus sehingga kita dimampukan merespon anugerah-Nya yang menyelamatkan kita dari kebinasaan kematian kekal didalam api neraka yang menyala-nyala? Baik Maria, Martha maupun Lazarus telah belajar hidup dalam iman: mempercayai Yesus di dalam segala keadaan.
4. Sola Gracia – karena pemahaman yang benar terhadap anugerah Tuhan bagi keselamatan hidup kekal mereka; maka, keluarga ini mampu memberikan pelayanan terbaik dan berkenan kepada Tuhan melalui pengurbanan-persembahan mereka. Mereka tidak menghitung-hitung apa yang mereka lakukan bagi Yesus. Dalam Yohanes 12 ketika Yesus mengunjungi rumah mereka ke 3 kalinya sebelum Ia disalibkan, dikatakan bahwa Marta tetap pribadi yang sibuk melayani namun tidak lagi dicatat ada keluhan, percekcokan, protes, gerutuan seperti yang dicatat pada kunjungan Yesus yang pertama didalam Lukas 10:38-42. Semua Ia lakukan dengan senang hati dan penuh sukacita. Sementara Maria, adiknya meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu seharga 300 dinar (gaji 1 orang dalam 1 tahun pada masa itu) menunjukkan bahwa ke2nya berusaha semampu mereka untuk melakukan yang TERBAIK bagi Yesus. Mereka saling melengkapi, bahu membahu bagi pekerjaan Kerajaan Allah. Why bisa melakukan semua ini? Karena mereka tahu jelas apapun yang mereka lakukan bagi Yesus dan pekerjaan Tuhan di bumi ini tidak akan pernah sebanding nilainya dengan apa yang telah Yesus lakukan bagi mereka.

Semua ini membawa mereka kepada apa yang disebut dengan Soli Deo Gloria – segala kemuliaan bagi Allah. Karena FT yang benar ada dalam kehidupan mereka, karena pemahaman terhadap arti iman yang benar membangun hidup percaya mereka, karena Kristus benar2 menjadi satu-satunya Tuhan dan Juruselamat dalam hidup mereka, karena sungguh2 mengerti dan menghayati konsep mengenai anugerah Allah dalam hidup mereka; maka hasilnya adalah: mereka dimampukan memuliakan Tuhan melalui kesaksian hidup, pelayanan dan persembahan mereka. Bagaimana dengan kita?

Reformasi gereja 492 tahun yang lalu adalah juga bertujuan untuk membawa diri kita, gereja dan keluarga kita untuk kembali kepada semangat seperti yang ditunjukkan oleh keluarga Maria, Marta dan Lazarus. Hidup mereka mengingatkan kita kepada tujuan hidup yang sesungguhnya. Mari kita mengingat sekali lagi The Westminster Shorter Chatechism Q1: “Apakah tujuan utama hidup manusia?” A: “Tujuan hidup utama manusia adalah memuliakan Allah dan menikmati Allah selamanya.”

Maka, melalui semangat Reformasi gereja:
1. Mari terus memperjuangkan kehidupan dengan pola pikir yang dibentuk oleh Firman kebenaran. Alkitab/ ajaran kebenaran adalah harta pusaka gereja yang terutama. Sia2 hidup kita, keluarga kita, keluarga kita, perjuangan kita, ibadah kita, pelayanan kita, talenta kita, bakat kita, persembahan kita bila tidak diterangi oleh ajaran kebenaran Firman yang sesungguhnya.
2. Mari semakin memaknai dan menghayati apa artinya berkurban bagi pekerjaan Tuhan. Kita harus memiliki rasa malu sebagai umat tebusan kalau sampai hari ini kita masih belum menjadi kristen yang berkurban dalam mengikut dan melayani Tuhan. Mari terus mengalami pembaharuan. Berubah dari mental “apa yang aku dapatkan dari Tuhan menjadi apa yang aku bisa lakukan bagi Tuhan yang telah menyelamatkan aku dan rela menyerahkan diri bagi penebusanku dari hukuman dosa dan ancaman neraka yang kekal” dari “apa yang aku dapatkan dari gerejaku menjadi apa yang bisa aku lakukan lebih lagi bagi gerejaku sehingga melaluinya pekerjaan Tuhan semakin bertambah-tambah maju.” Mari bertanya selalu menanyakan diri kita, keluarga kita: Apakah yang dapat aku atau keluargaku lakukan LEBIH LAGI bagi Tuhan dan pekerjaan-Nya di bumi?
3. Mari berjuang memiliki kualitas kesaksian hidup percaya yang berkenan dihati Tuhan didalam kehidupan ibadah, pelayanan dan persembahan-pengurbanan yang kita lakukan. Dunia yang berdosa ini harus diperlihatkan perbedaan yang bersumber dari pembaharuan hidup yang telah kita alami, sehingga pada akhirnya orang2 yang benar2 domba dan benar2 gandum Allah dituntun oleh Firman percaya Yesus dan menjadi bagian dari keluarga kerajaan Allah didalam gereja ini.

Selamat menghayati arti dan makna Reformasi Gereja. Kiranya Tuhan Yesus, Kepala Gereja Yang Agung memberkati kita semua! Amin.

(Mimbar Reformasi – GKA GRACIA Citra Raya, 26 Oktober 2009)

 

BERTUMBUH DAN BERTAMBAH (KPR 1:12-14; 2:1-12; 2:37-42, 46-47; Kolose 2:6-7) oleh Pdt. Yarman Halawa November 7, 2009

Filed under: Uncategorized — graciacitra4christ @ 5:06 am
Tags: , , , , , , , , , , , ,

Juan Carlos Ortiz adalah seorang Pendeta yang sangat terkenal di Argentina (termasuk di seantero Amerika). Ia melayani di sebuah gereja di ibukota Negara itu, Buenos Aires. Mula2 anggotanya 184 orang. Kemudian dalam beberapa tahun bertambah menjadi 600 anggota. 3x lipat! Ia juga rajin belajar, mengikuti seminar, mengambil studi dan mempraktekkan seluruh pengetahuan itu di gerejanya. Ia juga di undang kemana-mana dan memberi ceramah. Apakah itu membuat Ortiz senang, bahagia. Ya! Tetapi ia memberi sebuah kesaksian yang ia tuliskan dalam bukunya bahwa “Ia sangat senang dan menikmati setiap kali ia memeras pikiran dalam merancang dan mempersiapkan program2 utama gereja, FT, ceramah, melayani konseling, memberi katekisasi, dan membuat tulisan2 rohani; tetapi ia selalu gelisah dan merasa tidak puas setiap kali ia sampai di rumah dan beristirahat. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang salah. Perasaan ini sangat mengganggu dia selama beberapa waktu lamanya. Sampai akhirnya ia tidak tahan untuk mencari tahu ada apa sebenarnya, koq dia dihinggapi perasaan seperti itu. Ia mengambil waktu cuti selama 2 minggu ke tempat yang jauh dan sepi untuk berdoa dan merenung. Beberapa hari kemudian ketika ia sedang menulis tiba2 suatu kuasa dari RK berkata-kata dalam batinnya, ‘Ortiz, kalau beberapa waktu ini engkau selalu gelisah, penyebabnya adalah karena yang engkau layani itu bukan gereja tetapi bisnis. Engkau mempromosikan Injil seperti orang mempromosikan Coca-Cola. Engkau memakai semua kiat yang engkau pelajari, tetapi dimana Aku, dimana tangan-Ku di dalam semua yang engkau kerjakan itu?’ Ortiz terkejut dan berhenti menulis. Lalu kata2 dari pikiran dan batinnya itu kembali muncul, ‘Engkau menyangka bahwa gerejamu itu bertumbuh. Dari 184 orang menjadi 600 orang. Tetapi sebenarnya gerejamu itu tidak bertumbuh, hanya bertambah. Anggotanya betambah, itu benar, tetapi kualitas mereka tetap saja sama seperti sebelumnya. Dulu gerejamu memiliki 184 bayi rohani, sekarang bertambah menjadi 600 bayi rohani.’ Ortiz benar2 shock!! Selama ini ia merasa bangga telah menggembalakan jemaat yang besar, dan jemaatnya bangga karena mereka menjadi bagian dari gereja yang paling maju di antara gereja lainnya di kota Buenos Aires, Argentina. O….Ternyata di mata Tuhan lain sama sekali!

Apa yang di alami oleh Pdt. Ortiz dan jemaatnya bisa terjadi di mana-mana. Bisa terjadi pada saya dan pada saudara, pada kita semua. Gereja tidak bertumbuh tetapi cuma bertambah. Ini merupakan kondisi yang harus kita waspadai bersama. Kita patut selalu ingat peringatan yang disampaikan oleh Penulis surat Ibrani dalam 5:12-13, “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas2 pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.” Mestinya makan nasi tetapi masih makan bubur. Ini mengingatkan kita bahwa seseorang (termasuk saya dan saudara) bisa saja bertambah tua, bertambah besar, bertambah tinggi, tetapi sikap, cara berpikir, pola hidup, tingkah lakunya tetap seperti kanak-kanak. Gereja juga bisa seperti itu. Bisa tambah besar, tambah kaya, tambah megah, tambah banyak anggotanya, tetapi tidak bertumbuh alias tidak bertambah dewasa. Orang kristen bisa kelihatan bertambah besar, bertambah banyak dan bertambah tua, tetapi tidak bertumbuh alias tidak bertambah dewasa rohaninya alias tetap menjadi bayi rohani.

Pentakosta (peristiwa turunnya Roh Kudus) tidak hanya sekedar berbicara mengenai pertambahan jumlah orang percaya yang instant. Ia berbicara mengenai pertumbuhan kehidupan rohani orang percaya mula-mula yang kemudian menghasilkan pertambahan jumlah orang percaya mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi (termasuk kita pada hari ini). Mari kita selidiki melalui 3 pembacaan Alkitab tadi bagimana hal ini bisa terjadi. Apa rahasia pertumbuhan dan pertambahan dalam peristiwa Pentakosta?

Pertama, Pertobatan yang Sungguh-Sungguh kepada Yesus.
Dalam KPR 2:14 – siapa mereka? Orang-orang yang juga termasuk mereka yang pasti pernah melihat Yesus dan melihat para rasul sebelumnya, mendengar Injil dan pengajaran Yesus dan murid2-Nya, menyaksikan mujizat-Nya dan bahkan ikut Yesus dan menyaksikan kematian-Nya di atas salib Golgota, juga telah mendengar kabar kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga. Tetapi sampai pada hari Pentakosta itu mereka ini tetap masih belum percaya dan menerima Yesus dengan sungguh2. Hati mereka masih belum terbuka dengan sungguh2. Bahkan mungkin mereka termasuk di antara orang2 yang menganggap para rasul yang memberitakan Injil Tuhan itu sebagai orang2 yang mabuk bahkan mungkin gila karena dalam Pasal 2 iu dikatakan bahwa para rasul dapat berbicara dalam bahasa2 dari berbagai bangsa yang ada di bawah kolong langit ini. Tetapi puji Tuhan! Setelah FT yang begitu keras disampaikan dalam ayat 14-36; maka dikatakan dalam ayat 37-41 bahwa dengan hati yang terharu mereka bertobat, percaya dan memberi diri untuk dibaptiskan bagi Yesus.

Apakah kita termasuk seperti orang2 ini? Apakah kita termasuk orang2 yang telah mendengar Firman berpuluh2 kali, pergi ke gereja/persekutuan, bahkan telah turut terlibat dalam kegiatan pelayanan, namun sebenarnya masih belum bertobat dan percaya Yesus dengan sungguh2?! Ada begitu banyak orang yang sebenarnya sudah masuk kategori ‘kristen’ tetapi tidak bisa bertumbuh, tidak bisa berbuah bagi Tuhan karena ternyata masih hanya sebatas dengar Firman, masih hanya sebatas ikut2an tetapi sebenarnya belum bertobat dan percaya Yesus dengan sungguh2. Apa buktinya? Suam rohani. Jadi orang kristen ala kadarnya. Hidup rohaninya hidup-mati, hidup mati mirip voltase listrik naik turun, dan tidak menghasilkan apa2 bagi kemajuan pekerjaan Tuhan di bumi. Maka, bila masih ada di antara kita pada hari ini yang termasuk seperti ini, maka demi kasih Kristus Yesus bagi Sdr, sekaranglah saatnya untuk bertobat, terimalah Dia sebagai Juruselamatmu, percayalah Dia dengan sungguh2 dan jadilah orang kristen yang sejati!!!

Kedua, Ketekunan dan Kesehatian di Dalam Doa
Pentakosta diawali dengan sebuah penantian: 50 hari setelah Paskah dan 10 hari setelah Kenaikan. Dalam KPR 1:12-14 kita menemukan para rasul dan orang2 percaya (termasuk Maria ibu Yesus) selama 10 hari sejak Kenaikan Kristus ke sorga menanti2 turunnya Roh Kudus. Apa yang mereka lakukan selama 10 hari menanti itu? Tidur? (a.14 ‘bertekun dan bersehati di dalam doa bersama2’). Dalam 1:15 disebutkan bahwa jumlah mereka saat itu 120 orang. Apakah artinya ini bagi kita? Artinya: bahwa pertumbuhan rohani itu selalu diawali dengan lutut semua orang percaya dihadapan Tuhan yang rindu ingin menyaksikan kuasa Tuhan dinyatakan. Penginjil Inggris terkenal bernama Gipsy Smith ketika selesai memimpin sebuah acara KKR ditanya oleh majelis gereja setempat mengenai apa rahasianya supaya terjadi kebangunan rohani didalam gereja mereka.  Gipsy Smith menjawab, “Pulanglah kerumah, ambillah sebuah kapur tulis lalu masuklah kedalam kamar dan buatlah lingkaran dilantai setelah itu masuklah ketengah lingkaran itu dan mulailah berdoa hingga benar-benar terjadi kebangunan rohani yang Anda rindukan.”

Banyak orang kristen/gereja tidak bertumbuh rohaninya dengan baik karena menegarkan tengkuk (bersikap acuh tak acuh), tidak mau berlutut, berdoa, tunduk dihadapan Tuhan. Atau mungkin mau berlutut berdoa tetapi tujuannya semata2 untuk diri sendiri, untuk kepentingan diri sendiri bukan untuk kepentingan kemauan pekerjaan Tuhan di bumi. Kita perhatikan, ketika orang2 percaya mau bertekun dan bersehati di dalam doa maka kehidupan rohani mereka mengalami pertumbuhan yang luarbiasa. Dan tidak hanya itu dalam pasal 2 dikatakan bahwa setelah 10 hari mereka bertekun dan bersehati dalam doa; maka, kuasa Roh Kudus dicurahkan dan terjadilah kebangunan rohani yang besar: Injil diberitakan dalam bahasa2 yang ada di dalam dunia (bukan bahasa Roh) dan 3000 orang menjadi percaya Yesus dan dibaptiskan. Ini luar biasa! Saya percaya ini bukan sesuatu yang mustahil terjadi dalam kehidupan Sdr dan gereja kita di tempat ini. Apabila kita siap dan mau menginvestasikan waktu terbaik bagi pekerjaan Tuhan melalui ketekunan dan kesehatian di dalam doa, maka kita pasti akan melihat hidup kita, gereja kita akan bertumbuh dan bertambah. Maukah kita? Siapkah kita?

Ketiga, Memelihara Semangat Kebersamaan Ibadah & Persekutuan
Pentakosta diawali oleh 120 orang yang memelihara dan menjaga kebersamaan mereka selama 10 hari sebelum Roh Kudus dicurahkan (1:14, 15; 2:1). Dan setelah jumlah mereka menjadi lebih 3000 orang mereka tetap menjaga dan memelihara Semangat Kebersamaan ini. Kebersamaan seperti apa? Dikatakan kembali dalam KPR 2: 42, 46-47a bahwa mereka “bertekun dalam pengajaran, persekutuan, berdoa, belajar saling melayani, dan memuji Allah.” Hal2 ini mendatangkan berkat Tuhan atas pertambahan jumlah mereka. Dikatakan dalam 47b, “…Dan tiap2 hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” Ini berarti bahwa bila kita memang sungguh2 rindu mengharapkan pertumbuhan dan pertambahan terjadi dalam hidup kita, dalam gereja kita; maka peliharalah semangat kebersamaan dalam ketekunan pengajaran, persekutuan, doa, melayani dan memuji Allah. Dengan demikian orang luar akan melihat kita sebagai orang2 yang bertumbuh rohani dengan baik dan sehat, dan sekaligus menjadi kesaksian yang nyata yang mungkin pada kahirnya membawa mereka untuk bersama2 dengan kita di tempat ini.

Bagaimana supaya hal ini benar2 nyata dalam kehidupan pribadi dan gereja kita pada hari ini? Mari kita perhatikan Alkitab kita. Dalam 2:1 dikatakan bahwa orang2 percaya berada/berkumpul ‘di satu tempat.’ Jadi tidak sendiri2, tidak kumpul di tempat yang berbeda-beda, tidak kumpul sendiri2 sesuka hati, tidak kemana-mana, tapi kumpul di 1 tempat. Pertanyaannya: Why harus di 1 tempat? Jawabnya: Karena 1 itu mewakili 3 macam symbol: (1) kesatuan dan kesehatian, (2) kesungguhan untuk mencapai visi-misi yang sama, dan (3) kesetiaan terhadap pengajaran yang benar.

Sudahkah kita benar2 telah berada/berkumpul di 1 tempat yang sama pada saat ini? Bila kita benar2 ingin merasakan pertumbuhan dan pertambahan mari pelihara kebersamaan ibadah dan persekutuan didalam gereja Tuhan.

Terakhir, Sedia Membayar Harga menjadi Saksi Tuhan
Setelah Pentakosta, orang2 kristen mengalami pertumbuhan rohani dan pertambahan jumlah yang luarbiasa. Tetapi segera sesudah itu juga mulai ada tantangan, ancaman dan hambatan cf. KPR 4-8. Tetapi puji Tuhan, kita melihat bahwa orang2 kristen yang percaya, berakar, di bangun, dan bertumbuh di dalam Kristus sebagaimana Kolose 2:6-7 katakan tetap tangguh menghadapi tantangan, ancaman dan hambatan ini. Mereka tidak bertekuk lutut dan menyerah. Mereka justru sedia membayar harga baik waktu, tenaga, materi, dan bahkan nyawa mereka menjadi saksi Tuhan yang hidup. Bahkan kita melihat di dalam seluruh Kisah Para Rasul makin orang kristen dihambat semakin bertumbuh, makin di babat justru semakin merambat ke mana-mana, makin dihalangi malah semakin bertambah di mana2.

Iblis tidak suka orang2 kristen bertumbuh rohani dan tidak suka melihat gereja Tuhan makin dipenuhi dengan jumlah orang2 percaya. Ia akan berusaha sekuat tenaga memakai segala cara baik dari dalam maupun dari luar orang percaya dan gereja Tuhan tidak bertumbuh dan bertambah. Ia akan berusaha mencobai kita dengan keraguan, kekhawatiran, memecah belah orang2 percaya, menggunakan orang2 tertentu yang tidak bertumbuh rohaninya untuk mengacaukan pekerjaan Tuhan, menggunakan pergumulan2 hidup kita dan dosa-dosa yang masih kita pelihara untuk membuat kita undur, tidak setia dan meninggalkan kehidupan doa, ibadah, persekutuan dan pelayanan. Bila ini akan, sedang atau mulai engkau dan aku rasakan, maka waspadalah! Mari tidak menyerah! Undur! Lemah! Taku! mudah dikacaukan! Ini justru bisa menjadi pertanda yang baik. Orang kristen dan gereja yang bertumbuh rohani dengan kuat pasti akan menghadapi tantangan yang hebat. Semakin bertumbuh rohani akan semakin hebat cobaannya. Semakin engkau dan aku dipakai Tuhan menjadi saksi akan semakin besar juga hambatannya. Ibarat pohon makin tinggi maka angin yang menerpa juga akan semakin besar. Kita tidak boleh bertekuk lutut dan menyerah. Ingat! Setiap orang percaya sejati telah diberi kuasa oleh Kristus untuk menjadi saksi cf. KPR 1:8! Ini berarti bahwa orang percaya yang sedia membayar harga akan senantiasa disertai, dikuatkan dan dihiburkan oleh Roh Kudus dalam menyaksikan akan Yesus kepada dunia.

Bersediakah kita membayar harga menjadi saksi Kristus?

 

GKA GRACIA CITRA RAYA a short introduction by Rev. Yarman Halawa, D.Min August 27, 2009

Filed under: Uncategorized — graciacitra4christ @ 9:31 am

Gereja Kristen Abdiel (GKA) GRACIA Citra Raya is a Reformed Evangelical Church and tightly hold universal credos such as Credo Apostolicum, Athanasian Creed, Nicaea Creed, with a distinctive  Protestant credos in reformed line such as The Westminster Confession of Faith (Large and Shorter), Heidelberg Catechism, Canons of Dort, Belgic Confession, and the like, along with a high view on the Scripture as stated in Chicago Statement on Innerancy and Infalibility of the Bible. All of this statement of faith were overwhelming the life of the church.

The Vision of the church is to be a MISIONER CHURCH which explained in the Mision of the church through proclamation of the Holy Word of God, to be God’s beloved throuh the personal experience of regeneration to God in Christ, through the divine power and grace win souls to Christ, uniting the family of God in His church, and to be the salt and the light to the world.

Its history begin through a church planting effort on 481st Reformation Anniversary Day(October 31, 1998) and was established as an independent church in July 12, 2004. This church is part of the churches in   Sinode Gereja Kristen Abdiel / The Synod of Abdiel Christian Church, the 81st member of Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) / Communion Churches of Indonesia (CCI).

Governed in the Reformed tradition, Gereja Kristen Abdiel (GKA) GRACIA Citra Raya has two ministerial offices: Pastoral and Adminstrative. The Pastoral office consists of ordained ministers from seminary background who are presiding and responsible for the church’s teaching, pastoral ministries, and its biblical church growth. Meanwhile, the Administration office consists of the lay ministers –lay elders and deacons, who were  selected from the members of the church and  met the biblical prerequisite to be installed in the office.  This office –as established in the Scriptures, is exist to assists daily church administration, to enhance under altar ministries, and to support the pastoral office to accelerate the growth of the church in a biblical and godly way.

The church ministries organized into departments (Children, Teen, Youth, Women, Music, Education, Literature, Audio Visual Technic, General Worship, Cell Group/Sectors, Church Household, Ministry Enhancement). This is a unique church –an open church, and welcome all the people regardless their background ethnicities, nations, and languages. Indonesian language is the main daily language with Chinese and English using occasionally.

As we seek to be a great blessing in the context where the church exist, racial issue is strictly forbidden. We won’t tolerate racism and the like since we want to reflects God’s love and learn to live reformed theology teaching wholeheartedly in a godly purpose to be a good witnesses of Christ and His Gospel in the context of a pluralistic society.  Again, we welcome all people regardless their background who sincerely want to know the Saviour and seek an opportunity to make Him known. Racial issue is strictly forbidden in our church. We won’t tolerate racism and the like since we want to reflects God’s love and learn to live reformed theology teaching wholeheartedly so that we can be a good witnesses in the context of a pluralistic society.

If you seek a church that teach the Scripture tightly, guide you to find your true direction of life, learn how to serve Him with responsibility and quality with humble, form your pattern of thinking to the pattern of Christ’s thinking, manage and organized your life and ministry to Him as the Bible taught, prepare yourself to serve Him through your profession, teach you how to be a missionary to God in your contemporary daily life and so on, Gereja Kristen Abdiel (GKA) GRACIA Citra Raya is an exact and right place to you.

ECCLESIA REFORMATA ET SEMPER REFORMANDA SECUNDUM VERBUM DEI

Gereja Kristen Abdiel (GKA) GRACIA Citra Raya (GRACIA Abdiel Christian Church of  Citra Raya)
Jln. Taman Puspa Raya D1/1 Citra Raya
SURABAYA – Jawa Timur
INDONESIA
gkagraciacitraraya@yahoo.com